Bantul Perluas Lahan Sorgum Hingga 100 Hektare di Dlingo

Dlingo :beritadaerah.com (Berita Daerah - Jawa) Balai Penyuluh Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan memperluas lahan untuk ditanami sorgum di daerah ini hingga mencapai 100 hektare pada 2013. "Saat ini sudah ada 50 hektare lahan sorgum di Srandakan, dan hingga pertengahan 2013 akan diperluas sampai 100 hektare," kata Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Bantul Sugeng Prayitno di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, tanaman sorgum tergolong mudah dikembangkan, baik di lahan kurang produktif sekalipun, seperti saat ini dari seluas 50 hektare, 20 hektare di bantaran sungai, dan 30 hektare di lahan pasir. "Tanaman sorgum tidak memilih tempat untuk pengembangannya, karena bisa di lahan pasir maupun lahan tandus. Jika dibanding merawat tanaman jagung, sorgum lebih mudah," katanya.

Ia mengatakan perluasan lahan sorgum hingga 100 hektare di Bantul nanti akan memilih lahan kurang produktif di Kecamatan Dlingo dan Pajangan."Untuk lahan yang produktif karena untuk tanaman padi," katanya. Koordinator BPP Kecamatan Srandakan Muslih Sawiji mengatakan pengembangan sorgum di Bantul di mulai pada Juni lalu dengan lokasi di lahan pasir pantai Pandansimo, bahkan dari lahan demplot beberapa hektare hasil panennya membanggakan.

"Penanaman sorgum cukup murah, tiap satu hektare lahan membutuhkan modal sebesar Rp300.000 untuk bibit sorgum dan pupuk, dan dalam sekali tanam, sorgum bisa dipanen sebanyak tiga kali, selama 100 hari," katanya. Ia menyebutkan, untuk produktivitas sorgum yang usai dipanen di lahan pasir Pandansimo, rata-rata sekitar empat hingga lima ton sorgum, yang dijual dengan harga sebesar Rp1.000 per kilogram.

"Itu masih tahap awal, kemungkinan nanti bisa ditingkatkan, apalagi potensi gagal panen untuk sorgum sangat kecil, selama beberapa bulan ini kita juga belum mengalami," katanya. Ia mengatakan, sebagian panen sorgum dibeli Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul untuk diolah menjadi bibit dan sebagian akan diolah menjadi tepung dan sebagian lagi digunakan untuk bibit.

1 Melu Omong:

Gema Angkasa mengatakan...

Perkenalannya Trmksih

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken