Kisah Sukses UPFMA Desa Terong, Kec. Dlingo

Dlingo : bkppp.bantulkab : Desa Terong, salah satu desa di Kecamatan Dlingo yang terletak 25 km dari ibukota Kabupaten Bantul, meski berada di wilayah pelosok perbukitan namun masyarakatnya sangat bersemangat dalam kegiatan pengelolaan dan pembelajaran pertanian khususnya UP FMA. Pada 19 April 2008 melalui rembug tani Desa Terong dibentuklah UP FMA Desa Terong dengan pengurus Ketua: Sukamdam, Sekretaris: Rubikem, Bendahara : Ngadiyono. Penyuluh Swadaya : Yono Prayitno dan Wahyuti.

Kegiatan pembelajaran UPFMA diawali 2008 dengan topik pengolahan pisang, pembibitan buah-buahan, pembuatan bokhasi, dan temu usaha jagung. Kendalanya peralatan yang kurang, dibantu oleh JRF-IOM sehingga mendorong peningkatan produksi criping pisang dan jenis makanan olahan yang lain. Sampai saat ini produksi criping pisang mencapai 800 kg/bulan dengan harga jual Rp. 25.000,-/kg (harga total penjualan Rp.20.000.000,-/bulan). Pengolahan pisang menjadi criping ditindaklanjuti seluruh peserta pembelajaran dengan produksi 20 kg/bulan (Rp. 10.000,-/kg). Meningkatnya permintaan produk tersebut berdampak pada peningkatan mutu kemasan dan pemberian merek NIKIMON (kependekan dari NIKI MAWON = INI SAJA). Dengan merk tersebut pemasaran bertambah meningkat, dan mulai dibuka outlet di pasar desa setempat, juga kemitraan secara tertulis dengan Cokrotelo-Yogya, Asosiasi pasar tani DIY, Mirota dan Miranda Supermarket, Tomi swalayan Bantul, Progo swalayan Yogya.

Kegiatan 2009 berupa pembelajaran penggemukan sapi, pembuatan ransum ternak dan pembuatan pupuk cair serta temu usaha. Aplikasi pembuatan ransum pada ternak masing-masing meningkatkan berat badan sapi 30-45 kg/bulan. Di samping itu kegiatan pembuatan pupuk cair juga dilaksanakan bersama-sama di lokasi kandang Kelompok Sedyo Rukun, Pedukuhan Terong-I. Pada 2010 berlanjut dengan topik pembelajaran perkandangan sapi, diversifikasi pakan, pembuatan starter bokhasi dan pengembangan jaringan usaha kemitraan. Peserta kemudian memproduksi pakan sapi (multi feed) tahap I sebanyak 4300 kg, dan dijual dengan harga Rp 2000,-/kg. Diproduksi pula starter bokhasi sebanyak 210 liter dengan harga Rp. 10.000,-/liter.
Peranan Kepala Desa dan pemerintah desa Terong dalam mendukung keberhasilan UPFMA sangat besar, antara lain membantu menyewakan toko (outlet) produk Nikimon, membantu desiminasi teknologi melalui siaran pedesaan (radio MSF-FM), dan membantu mencarikan pasar bagi produk KUB-FMA. Dengan adanya pembelajaran FMA, 88 orang (dari 110 orang) anggota KUB-FMA yang pernah kerja di Jakarta memilih tidak kembali ke Jakarta namun menjadi manajer industri olahan pangan di desanya sendiri. (PM)

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken