Dlingo : Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat, bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energy yang luar biasa untuk kesejahteraan masyarakat. Tidak jarang pula kegiatan pariwisata mampu membuat masyarakat mengalami metamorphose dalam berbagai aspeknya. Di samping berbagai dampak yang dinilai positif, hampir semua penelitian juga menunjukkan adanya berbagai dampak yang tidak diharapkan, seperti semakin buruknya kesenjangan pendapatan antara kelompok masyarakat, memburuknya ketimpangan ekonomi, dan lain-lain.
Dampak-dampak negatif tersebut di atas disebabkan karena pengembangan pariwisata semata-mata dilakukan dengan pendekatan ekonomi dan pariwisata dipersepsikan sebagai instrumen untuk meningkatkan pendapatan. Sementara itu banyak pakar yang menyadari bahwa pariwisata, meskipun membutuhkan lingkungan yang baik, namun bilamana dalam pengembangannya tidak memperhatikan daya dukung lingkungan serta memperhatikan kerentanan lingkungan yang mungkin muncul akibat kunjungan para wisatawan akan menimbulkan dampak negatif yang justru akan menimbulkan permasalahan baru di dalam masyarakat itu sendiri.
Sejalan dengan dinamika, gerak perkembangan pariwisata yang mulai merambah dalam berbagai terminologi seperti, sustainable tourism development, village tourism dan ecotourism, merupakan pendekatan pengembangan kepariwisataan yang berupaya untuk menjamin agar wisata dapat dilaksanakan di daerah tujuan wisata bukan perkotaan. Salah satu pendekatan pengembangan wisata alternatif adalah dengan mewujudkan desa wisata untuk pembangunan pedesaan yang berkelanjutan dalam bidang pariwisata.
Ramuan utama desa wisata diwujudkan dalam gaya hidup dan kualitas hidup masyarakatnya. Keaslian juga dipengaruhi keadaan ekonomi, fisik dan sosial daerah pedesaan tersebut, misalnya ruang, warisan budaya, kegiatan pertanian, bentangan alam, jasa, pariwisata sejarah dan budaya, serta pengalaman yang unik dan eksotis khas daerah. Dengan demikian, pemodelan desa wisata harus terus dan secara kreatif mengembangkan identitas atau ciri khas daerah.
Tidak semua kegiatan pariwisata yang dilaksanakan di desa adalah benar-benar bersifat desa wisata, oleh karena itu agar dapat menjadi pusat perhatian pengunjung, desa tersebut pada hakikatnya harus memiliki hal yang penting, antara lain:
1. Keunikan, keaslian, sifat khas
2. Letaknya berdekatan dengan daerah alam yang luar biasa
3. Berkaitan dengan kelompok atau masyarakat berbudaya yang secara hakiki menarik minat pengunjung
4. Memiliki peluang untuk berkembang baik dari sisi prasarana dasar, maupun sarana lainnya.
1. Keunikan, keaslian, sifat khas
2. Letaknya berdekatan dengan daerah alam yang luar biasa
3. Berkaitan dengan kelompok atau masyarakat berbudaya yang secara hakiki menarik minat pengunjung
4. Memiliki peluang untuk berkembang baik dari sisi prasarana dasar, maupun sarana lainnya.
Konsep di atas adalah sebagian kecil untuk bagaimana dapat mewujudkan desa wisata, namun tentu hal yang lebih penting adalah sejauhmana kesiapan masyarakat dalam berperan serta dalam mendukung proses perwujudan desa wisata yang di inginkan.
Kecamatan Dlingo merupakan sebuah kawasan strategis dalam perkembangan kepariwisataan di yogyakarta, pemekaran kawasan perkotaan yang sudah mulai merambah pada wilayah Kecamatan Piyungan, Patuk, Playen dan Imogiri merupakan sebuah indikasi yang kuat bahwa mau tidak mau Kecamatan Dlingo harus segera bersiap. Hal ini merupakan sebuah arus deras yang tidak dapat di bendung lagi, salah satu strategi perencanaan pembangunan wilayah harus segera di buat dan di dokumentasikan dalam dokumen perencanaan dan segera di sosialisasikan kepada masyarakat. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat dapat segera menyadari bahwa potensi wilayah harus di jaga kelestariannya untuk mendukung pengembangan kawasan Dlingo dengan berbasis partisipasi dan berbudaya lokal. BERSAMBUNG
0 Melu Omong:
Posting Komentar
Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken