Bagian 2 : Mewujudkan Desa Wisata Kecamatan Dlingo


Dlingo: Lanjutan 1 :Konsep Mewujudkan Desa Wisata Kecamatan Dlingo : Paradigma kegiatan pariwisata telah mengalami pergeseran seiring dengan penerapan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan pariwisata mulai bergeser dari pariwisata dengan modal besar (wisata massal) ke pariwisata berbasis alam dan kebudayaan lokal (minat khusus). Salah satu kegiatan pariwisata tersebut adalah ekowisata. Jenis kegiatan wisata ini mementingkan nilai konservasi dan kealamian dari suatu tempat yang dijadikan sebagai obyek wisata. Ekowisata dapat dijadikan sebagai ajang pendidikan dan penyadaran bagi para wisatawan, masyarakat lokal serta stakeholder lain yang terlibat tentang pentingnya lingkungan hidup, penghargaan konsep-konsep preservasi dan konservasi terhadap lingkungan dan budaya lokal.

Ekowisata dapat dilihat sebagai suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya. Ekowisata berupaya mengendalikan motif ekonomi ke arah pelestarian sumber daya alam yang dapat menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Selama ini, aspek ekonomi dan lingkungan tidak dapat berjalan bersamasama. Hal ini dikarenakan belum terintegrasinya kebijakan lingkungan dan ekonomi. Sebagai contoh, penetapan Kars Gombong Selatan sebagai kawasan lindung tidak diikuti dengan dihentikannya aktivitas penambangan. Kebijakan pengembangan ekowisata harus dapat memperhatikan banyak sektor, disiplin ilmu dan berorientasi pada research based sehingga dapat mengakomodasi kepentingan para pelaku dan sektor terkait secara terpadu, serta tidak bersifat instant.

Wilayah Kecamatan Dlingo merupakan salah satu wilayah yang memiliki topografi utama berupa perbukitan, pegunungan dan Karst yang didukung oleh Aktivitas pertanian, perikanan, perkebunan, pertambangan dan sektor lainnya. Oleh keberadaan sumber daya alam yang melimpah serta hubungan timbal balik antar aktivitas yang ada diharapkan  dapat menggerakkan kehidupan masyarakat di wilayah Dlingo.  Kekayaan alam yang melimpah di Kecamatan Dlingo pada akhirnya akan menyebabkan banyak pihak tertarik untuk mengeksploitasi pegunungan kapur, mengambil hasil hutan secara berlebihan, merusak habitat hewan-hewan dan alam sekitar sebagai salah satu factor kelestarian dan keseimbangan alamnya. BERSAMBUNG...

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken