Sebuah pernyataan "Pola dasar pembangunan di masyarakat Dlingo saat ini lebih berdasarkan pada "kebutuhan masyarakat" itu sendiri". Sepintas kata-kata "Kebutuhan Masyarakat" menunjukan bahwa sudah ada keterwakilan masyarakat dalam konteks pembangunan tersebut. Namun apa bila dirunut secara seksama maka sebenarnya ada pola-pola yang jarang diperhatkan dan bahkan di abaikan dalam rangka sebuah pembangunan atau perencanaan pembangunan.
Sama halnya dengan sebuah hasil karya entah itu bernilai seni, budaya, ekonomi atau nilai-nilai lain yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah karya untuk di nikmati secara pribadi atau umum. Pada umumnya penciptaan sebuah karya di awali dengan berbagai latar belakang, ada yang berkarya karena sebelumnya pernah belajar dan ada pula sebuah karya yang proses penciptaannya bukan karena sengaja di ciptakan.
Sebut saja para generasi muda di Dlingo saat ini, hampir bisa dikatakan tidak mendapatkan perjatian dari pemerintah sebagai agen pembangunan yang bertanggungjawab atas pembinaan terhadap generasi muda. Perkembangan generasi muda Dlingo mengalami kemunduran dari sisi aspek "Keperdulian Sosial, Motifasi Kelompok dan Partisipasi Pembangunan". Pelibatan generasi muda Dlingo dalam proses pembangunan secara intens tidak di lakukan oleh pemerintah. Hal inilah yang menyebabkan gab atau skat antar kelompok generasi muda yang berbeda wilayah di Dlingo. Secara nyata memang belum ada kekacauan akibat gab/skat antar kelompok ini. Namun hal ini adalah sebuah bom waktu yang suatu saat akan pecah dan melahirkan sebuah jurang pemisah hubungan generasi muda antar desa di Dlingo.
Terkait dengan sebuah nilai, hasil karya dan konsep pembangunan maka sebenarnya diperlukan sebuah konsep yang kuat untuk membangun dan memperbaiki pola lama yang sudah mulai memudar. Sebuah konsep sekaligus perbuatan nyata yang bisa membuat generasi muda memiliki kesalihan sosial, berkelompok tanpa memandang rendah kelompok lain serta berperan dalam proses pembangunan. Memperkuat lembaga-lembaga organisasi kepemudaan ternyata belum cukup efektif, karena organisasi kepemudaan yang ada lebih didominasi oleh kepentingan birokrasi desa. Sedangkan generasi muda Dlingo butuh lebih untuk bisa berkarya dan mengembangkan nilai-nilai sosial lokal yang dimilikinya.
Sebuah jalan lain untuk memberikan kasih sayang pada generasi muda Dlingo sekaligus sebagai pemersatu generasi muda itu adalah dengan memberikan sebuah "RUANG MAYA" dengan fasilitas beratapkan seluas langit, berlantaikan seluas bumi dan beraneka ragam layaknya internet. Seperti apakah ruang maya itu, yah tentu saja ruang maya itu harus di ciptakan dengan konsep yang kuat, kmitment yang kuat untuk menuju pada "Revitalisasi Konsep Pembangunan Generasi Muda Dlingo".
2 Melu Omong:
mas nderek tepang : Wagiman (Mas Gepeng) Dusun Pakis II, Dlingo, Bantul sekarang tinggal di Jakarta. Prestasiku : Juara Macapat tingkat anak, remaja dan Umum di Jogja dan Jakarta, Juara Pidato, juara Baca Cerpen dan Juara Campursari nah... aku Pernah mewakili Yogyakarta sebagai Peserta Remaja Berprestasi Anti Narkoba Tingkat Nasional 5x berturut-turut, dalam kaitan acara tersebut aku pernah diterima Presiden Soeharto, Presiden Megawati dan Presiden SBY dll. Teman-teman Dlingo ytc, obsesiku jelas dan harus terwujud : dlingo harus lebih maju dalam infrastruktur, pendidikan, moral, budaya, agama dll terutama kualitas sdmnya. kalo semua sudah terwujud baru aku rela mati ...... haa.... haaa. Pesan untuk kita semua, Dlingo aparatnya banyak yg tersangkut korupsi : temuwuh, dlingo, mangunan dll) pokoke sing becik ketitik sing olo ketoro, sing olo ojo dibelo sing becik kudu di kasih penghargaan. Ono pemimpin Bantul sing ngomong kurang lebih begini..... " karena uangnya dipakai untuk kepentingan umum maka saya mau membela kalau perlu tidur dikejaksaan .... " iku sing jenenge pemimpin kewalik otake.... semprullll. ojo ditiru yoooo dulur.....
Kenal Balik Mas, Nah Itu baru Wong Dlingo, Gak ada matinya, pekerja keras dan pantang menyerah, Semprul Tapi Baik Hati Kudu Ditiru Lor....
Posting Komentar
Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken