Wagiman SH Warga Dlingo yang Sarat Prestasi

 


Dlingo : Bernas Jogja : KONDISI wilayah Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul berupa perbukitan rupanya banyak menyimpan potensi terpendam. Tidak sedikit warga di daerah tersebut berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional.
Salah satunya adalah Wagiman SH. Berkat prestasinya, warga Dusun Pakis ini memperoleh kesempatan berkunjung di seluruh provinsi di Indonesia.
 
Maklum saja, lelaki kelahiran 6 Januari 1972 itu selalu terpilih pada ajang Safari Remaja Berprestasi. Dia saat ini selain menjadi staf ahli anggota DPR RI dari Partai Golkar Drs HM Gandung Pardiman MM, juga menjadi Ketua Umum Alumni Safari Remaja Berprestasi. “Safari Remaja Berprestasi Antinarkoba Nasional ini bertugas keliling Indonesia, termasuk pernah kami ke Timor Timur saat masih menjadi wilayah NKRI,” ungkapnya kepada wartawan di kediamannya kediamannya.
 
Ketika menyandang predikat itu, bersama perwakilan dari provinsi lain se Indonesia Wagiman sudah tiga kali diterima Presiden RI di Istana Negara Jakarta yaitu Presiden Soeharto, Presiden Megawati Soekarnoputri serta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Saya mewakili DIY terpilih lima kali berturut-turut pada ajang Safari Remaja Berprestasi Nasional. Selama lima kali itu saya selain menjadi peserta juga sebagai pengarah acara,” ungkapnya. Di rumahnya yang terletak di lereng perbukitan, pada salah satu lemari di ruang tamu terlihat belasan trofi kejuaraan tertata rapi. Tak hanya itu, lulusan SD Negeri Pakis dan SMP Taman Dewasa Dlingo ini meraih juara Macapat se-Jabodetabek.
 
Sedangkan untuk lomba campursari dia meraih juara III se-Jabodetabek. “Saya menjadi satusatunya peserta yang datang sendiri tanpa diantar dan pulang membawa piala,” kenangnya. Namun demikian segudang prestasi yang diraihnya itu tidak menjadikan Wagiman lupa terhadap desanya serta masyarakat Dlingo. Ibaratnya, kacang tidak lupa kulit. Ke politik Ke depan, dia berencana terjun ke dunia politik guna meraih kursi di DPRD Kabupaten Bantul. “Saya ingin kerja di politik. Saya tergugah situasi Dlingo kok kaya ngene,” ungkapnya. Dalam pandangannya, wilayah Dlingo selama ini istilahnya selalu tertinggal dan ada kesan seperti anak tiri. Padahal potensi Dlingo sangat besar. “Dusun Pakis ini misalnya, termasuk cepat pertumbuhan ekonominya. Di dusun ini banyak tukang berketerampilan tinggi namun pemberdayaannya kurang,” tambahnya.
 
Berbekal pengalamannya dari gedung DPR RI tempatnya berkerja saat ini serta jaringan nasional yang dia miliki, Wagiman memiliki komitmen kuat ingin memajukan masyarakat Dlingo agar menjadi masyarakat
mandiri. Hal itu sudah dirasakannya ketika dia menjadi panitia festival jatilan beberapa waktu lalu yang disponsori oleh Gandung Pardiman Center (GPC).
 
“Ada efek positif luar biasa. Sekarang banyak muncul grup jatilan. Juara II festival jatilan hampir tiap minggu main dan ditanggap,” kata dia. Ke depan dia ingin menggelar acara serupa sekaligus sebagai sarana untuk tetap menyatukan para pemuda dan masyarakat. (hul)