Manusia Pembajak Sawah dari Dlingo Dusun Salam

Dlingo : (Kompas/Fergananta Indra) : Buruh tani penarik bajak dari Dusun Salam, Desa Temuwuh, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini tergabung dalam kelompok Desa Wisma Ngudi Rukun. Terbatasnya kemampuan ekonomi warga membeli sapi sebagai penarik bajak membuat mereka harus meminta bantuan kelompok tersebut untuk menarik bajak yang biasanya dilakukan oleh sapi. Kelompok penarik bajak ini biasanya terdiri dari 12 orang.


Sepak Bola Dlingo Satu Pemain Lokal Patut Dibanggakan




Dlingo : Paserbumi.com : Terhitung 2 Januari 2012, Persiba Bantul resmi mengikat kontrak profesional dengan 2 pemain asli Bantul. Ini adalah rekrutan ketiga setelah sebelumnya mengontrak striker Potorono Putra yang juga pemain depan Protaba, Riyanto.

Muhammad Mifqi, diproyeksikan menjadi Bek masa depan tim kebanggaan masyarakat Bantul. Dengan tinggi 178 cm, alumnus SMA Muhiba angkatan 2009, bahkan bisa masuk menjadi TNI AD karena kemampuan mengolah si kulit bundar diatas rata-rata.

Sementara, warga Kecamatan Dlingo patut berbangga hati atas potensi bermain bola, Heru Kuswanto. Berposisi pemain depan, pria yang tinggal di Loputih, Jatimulyo Dlingo ini, suatu saat akan menjadi tandem Riyanto di lini depan. Tinggal bagaimana peran pelatih dalam mengembangkan potensi kedua talenta muda nanti. Yang pasti, penerus Trio Agus Marwanto, Johan Manaji serta Slamet Widodo tak terputus.

Gerakan Tanam Pohon "Gema Angkasa Bhakti Wana 2012"

Dlingo : Kegiatan gerakan Tanam Pohon sudah digencarkan oleh pemerintah, melalui Gema Angkasa Bhakti Wana 2012 kami mencoba untuk mengajak seluruh masyarakat Dlingo untuk bersama-sama menyelamatkan bumi khususnya Wilayah Kecamatan Dlingo. Disamping itu kami juga membidik jalur-jalur yang potensial untuk dikembangkan menjadi sebuah kawasan integratif dan memiliki dampak sosial yang menurut kami dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
Cara efektif untuk secara berjenjang dan simultan adalah dengan penanaman pohon pada jalur-jalur yang mungkin dikembangkan menjadi wisata panorama atau wisata minat khusus pada masa yang akan datang. dengan demikian pada saatnya jika wilayah-wilayah yang kami tanami berkembang menjadi sebuah kawasan wisata maka secara simultan pula lokasi sudah rindang dan hijau. dengan demikian dampak akibat aktifitas pariwisata dapat diminimalisir sedini mungkin.
 
Dalam kegiatan kali ini kami mengajak serta komunitas Lintas Batas Yogyakarta, jajaran MUSPIKA kecamatan Dlingo dan Seluruh perwakilan dari Sekolah-sekolah dari berbagai tigkatan dari TK sampai dengan SMU/SMK yang ada. dengan demikian maka virus penghijauan ini diharapkan dapat menular kepada generasi muda yang lain.
 
Dalam acara pembuka kami mengundang GKR pembayun sebagai Tamu kehormatan. beliau memberikan pesan agar pada masa yang akan datang generasi muda dapat lebih berperan dan memiliki daya juang untuk membantu masyarakat serta lingkungan sosial asing-masing. dengan demikian peran pemuda menjadi penting selain fungsi-fungsi sosial mereka juga agen-agen pembangunan yang harus cerdas dalam menghadapi segala situasi. Alam adalah rumah kita maka harus dilestarikan dan dijaga secara bersama-sama.
 






 
 

Angin Kencang di Bantul 2 Rumah Di Dlingo Roboh Tertimpa Pohon

Dlingo: Solopos: Hujan deras yang terkadang disertai angin kencang di wilayah Kabupaten Bantul sejak November lalu sedikitnya telah menumbangkan 13 pohon. Selain melintang di jalan raya, sebagian pohon yang tumbang itu juga menimpa sejumlah rumah warga.

Sabtu (8/12/2012) sekitar pukul 17.00, dua rumah milik warga Dusun Tanjung, Temuwuh, Dlingo mengalami kerusakan cukup parah di bagian atap akibat tertimpa sebuah pohon munggur yang tumbang saat hujan deras disertai angin kencang.

Dua rumah itu milik Daryadi, 65, warga setempat. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Lima orang yang menghuni dua rumah tersebut selamat. Sementara, total kerugian material ditaksir mencapai jutaan rupiah.

“Dua rumah itu berdampingan. Yang satu rumah tua semi permanen dari kayu dan satunya lagi rumah bangunan modern,” kata salah satu petugas Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Nur Eta, Minggu (9/12/2012).

Sejumlah anggota BPBD dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bantul beserta aparat dari Polsek dan Koramil Dlingo turut membantu warga dalam proses evakuasi tersebut. Dinas Sosial Bantul juga telah mengirimkan bantuan logistik ke lokasi kejadian.

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengimbau warga untuk mengantisipasi datangnya hujan deras dan angin kencang dengan memangkasi pohon-pohon di sekitar permukiman yang rantingnya dinilai terlalu rimbun.

Lagi, Enam Tersangka Korupsi Terong Ditahan

Dlingo-Radarjogja : Setelah menahan mantan Kepala Desa Terong sekaligus Penanggungjawab Proyek (PJP) Sudirman Alfian, penyidik Kejari Bantul kembali menahan enam tersangka kasus dugaan korupsi dana rekonstruksi (Dakon) Desa Terong, Dlingo kemarin (22/11). Mereka adalah Tulus, Ribut, Joko, Supardi, Nuryanto, dan Ngatini. Mereka ditetapkan sebagai tersangka atas perannya sebagai fasilitator sosial (Fasos) penyaluran dakons pascagempa 2006 silam.

Proses penahanan keenam tersangka pun berlangsung dramatis. Sesaat sebelum dibawa menuju Rutan Wirogunan Kota Jogja oleh penyidik yang dipimpin Raka Butaseng P SH, para tersangka itu menangis histeris ketika akan dimasukan kedalam minibus tahanan kejaksaan. Begitu pula keluarga tersangka yang sejak pagi ikut menemani. Bahkan seorang tersangka yang nekad menggedor lantai minibus nopol AB 8043 UB tersebut dengan kedua kakinya.’’Yang sabar. Ini cobaan dan Allah,” kata salah anggota keluarga seorang tersangka memberikan dukungan.

Sebelum dibawa ke Rutan Wirogunan, Kurniawan SH, selaku penasehat hukum tersangka Tulus mengaku sudah mengajukan surat penangguhan penahanan atas nama kliennya. Bahkan, untuk menyakinkan kejaksaan dia telah melampirkan surat pernyataan sekaligus jaminan yang ditangdatangani karangtaruna dan sesepuh warga setempat. Sayang, upaya itu gagal. Penyidik menolak surat yang diajukan penasehat hukum.’’Alasan penolakan surat penangguhan penahanan tidak jelas,” kata Kurniawan.

Kurniawan menambahkan sebagai Kepala Dukuh Terong I, kliennya hanya menjalankan perintah atasannya yaitu mantan Kepala Desa Terong Sudirman Alfian. Tulus diperintahkan Sudirman untuk menemani kelompok masyarakat (Pokmas) membuka rekening bank di luar Kecamatan Dlingo.’’Karena diperintah atasan, Pak Tulus manut. Klien kami juga tidak ikut menikmati uang hasil pemotongan. Semua uang pemotongan ada di kepala desa saat itu” paparnya.

Kurniawan berpendapat kesalahan yang dilakukan kepala desa kala itu seharusnya tidak dibebankan pada anak buah. Sebab, seluruh kebijakan mengenai pendataan, pencairan, dan penyaluran dana rekonstruksi ada ditangan PJP yang kebetulan kepala Desa Terong. ”Di desa lain yang bertanggungjawab juga cuma PJP/kepala desa, bukan dukuh/fasilitator. Sebab, fasilitator hanya wayang, menjalankan perintah atasan,” terangnya.

Latihan Dasar Kepemimpinan Gema Angkasa Dlingo

DLINGO : 10 November adalah hari pahlawan, untuk mengenang momentum tersebut kami mengadakan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) yang merupakan salah satu cara menjaring bakat dan minat calon pengurus Organisasi. Tujuan latihan dasar kepemimpinan ini adalah membangun kepemimpinan dan organisasi yang efektif, efisien yang membawa perubahan positif. 
 
Pelatihan dasar kepemimpinan ini dilaksanakan di Desa Wisata Jelok Patuk Gunungkidul selma 3 hari 2 malam yang merupakan lokasi terdekat dengan Wilayah kecamatan Dlingo diikuti oleh 30 peserta. pada latihan dasar kepemimpinan ini peserta diajarkan kekompakan pada sebuah team work, kedisiplinan, kepercayaan, kemandirian, sikap pantang menyerah dan keberanian menghadapi situasi apapun. Pelatihan fisik juga di lakukan oleh peserta LDK yaitu berupa hiking dan rafting.

 
LDK kali ini Membekali peserta  untuk beraktivitas nyata di organisasi dan lingkungan masyarakat, dengan pengetahuan serta skill kepemimpinan dan keorganisasian, Menumbuhkan jiwa kepemimpinan sehingga mampu mengatur diri dan lingkungannya, Meningkatkan mental dan kepribadian, Menumbuhkan semangat belajar, Membangun generasi muda yang taat serta berguna bagi agama, nusa dan bangsa, Membentuk pemimpin yang kreatif, inovatif dan berakhlak mulia, Menanamkan dasar-dasar ilmu manajemen organisasi sehingga peserta me-miliki pengetahuan, kemampuan, dan keahlian untuk berperan aktif di organisasi dan lingkungan masyarakat.
 
Selain melakukan kegiatan outdoor peserta LDK ini masih akan di bekali dengan materi-materi yang tidak kalah pentingnya, yaitu materi yang lebih mengarah kepada pembentukan organisasi yaitu visi dan misi organisasi, AD/ART serta membuat kepanitiaan, pembuatan proposal, dan public speaking. 
 




Rubikem Dlingo Juara I Nasional Lomba Penghijauan



Dlingo : BANTUL (KRjogja.com) - Ny Rubikem asal Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul berhasil meraih juara pertama Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Nasional Tahun 2012 katagori Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM). Sedangkan Edi Priyanto menjadi juara harapan dua katagori Penyuluh Kehutanan.

Kedua pemenang didampingi Camat Dlingo, Sukrisna Dwi Susanto menjelaskan prestasi ini merupakan hasil kerja keras semua pihak, terutama dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Bantul. Sedangkan penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan di Jakarta.

Prestasi Ny Rubikem merupakan komitmennya membangun kesadaran para ibu rumah tangga selalu peduli lingkungan. Khususnya dalam upayanya menjaga kelestarian hutan sebagai investasi masa depan. Tidak tanggung-tanggung dari 1.500 ibu rumah tangga di Desa Terong, hampir 60 persen menjadi binaannya.

"Mereka tidak sekadar kumpul dan ngrumpi, tetapi dibekali pengetahuan pentingnya menjaga kelestarian hutan sebagai solusi mendongkrak kesejahteraan. "Sekarang kesadaran itu sudah terpatri di masyarakat, mereka sadar pentingnya pohon di sekitar tempat tinggal," ujar istri Kardani ini.

I-TALAS (Integrated Talang System) Karya anak Dlingo

Dlingo : Sagasitas.org : Solusi Kekurangan Air Daerah Karst Pegunungan Seribu (Desain Genteng Ditinjau dengan Resultan Torsi dan Resultan Gaya) Oleh : Dini Pramesti, Alina Listiyani Prayogo, dan Andang Kurniawan .

Medali Emas OPSI 2012. Daerah karst Pegunungan Seribu gundul, gersang, dan sulit air. Proyek pengaliran air ke rumah penduduk tidak berhasil karena topografi daerah ini yang bergunung-gunung, pola persebaran penduduk yang menyebar, dan jauhnya jarak dengan sumber air yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada pipa dan habisnya air di tengah jalan. Sehingga sumber air yang paling diharapkan adalah air hujan. Pemerintah pernah mengadakan proyek Penampungan Air Hujan (PAH). 

Namun gagal karena sistem penangkapan air hanya dengan sistem talang gabung. Maka, perlu diadakan penggabungan dengan sistem talang tepi. Talang mempunyai sifat berharga mahal, mudah berkarat dan rusak. Maka penulis membuat inovasi genteng berbahan tanah liat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain I-TALAS, meninjau gaya pada I-TALAS, dan mengetahui penerapan I-TALAS.

Penelitian ini adalah penelitian desain arsitek dengan metode observasi, studi pustaka, dan eksperimen. Desain I-TALAS mengacu pada genteng press, baik secara ukuran dan fungsi. Talang I-TALAS diatur supaya tidak mengalami kebocoran. Pengait pada I-TALAS ditinjau dengan torsi dan resultan gaya agar I-TALAS seimbang dan air tidak meluap.

Hasil dari penelitian ini adalah: desain I-TALAS adalah dengan menambahakan fungsi talang; I-TALAS berukuran lebar 23 cm, panjang 30 cm, diameter talang 16 cm, pengait (tinggi= 4 cm, lebar= 3, dan panjang=7 cm), “sambungan” 1 cm; penerapan I-TALAS dengan memadukannya dengan sistem talang gabung sehingga air yang ditampung akan 2 kali lebih banyak.

Mantan Lurah Terong Ditahan Kejari Bantul

Dlingo : TRIBUNJOGJA Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantul akhirnya menahan mantan lurah Desa Terong Sudirman Alfian sebagai tersangka kasus korupsi dana rekonstruksi gempa tahun 2006 silam. Penahanan Sudirman sempat diwarnai isak tangis istrinya, Jariyah. Sudirman sendiri nampak pucat dan lemas digandeng oleh istrinya menuju mobil tahanan Kejari Bantul.

Dalam kasus yang disinyalir merugikan keuangan negara sekitar Rp 1 miliar ini, Sudirman dipercaya sebagai penanggung jawab pelaksana (PJP) bantuan dana rekonstruksi. Penahanan Sudirman ini diluar dugaan awak media yang sedari pukul 15.00 WIB menemui Kajari Bantul, Retno Harjanti Iriani. Padahal sebelumnya Retno menyatakan, bahwa belum akan dilakukan penahanan, dengan dalih masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Namun usai awak media meninggalkan ruang kerjanya, selang satu jam kemudian beredar info pada salah satu awak media yang ikut menemuinya bahwa telah dilakukan penahanan terhadap Sudirman. Sebelumnya, Sudirman yang kala itu menjabat sebagai Kepala Desa Terong sempat menjalani pemeriksaan sebagai saksi dari enam tersangka fasilitator sosial (fasos).

Usai dilakukan pemeriksaan terhadapnya, baru sekitar pukul 17.00 WIB akhirnya penyidik memutuskan untuk menahan Sudirman dan dititipkan di Rutan Pajangan Bantul dengan lama masa penahanan selama 40 hari.

"Penahanan ini kita lakukan karena semua bukti sudah cukup dan sangat kuat serta agar tersangka tidak melarikan diri atau menghilangkan dokumen-dokumen yang kita butuhkan," Ujar Kajari Bantul, Retno Harjantari Iriani.

PunkRock Ficus Ampelas Dlingo

Dlingo :

Ini adalah bahan bonsai jenis ficus ampelas
Tema      : " Hebat Di terpa Prahara" oleh Wisnu Jakas @ "yogyakarta" web link : http://www.aksisain.org/ ,
                 or blog @: http://lintasbataskita.blogspot.com/

Disain     : Bowo p "Gunungkidul" @ Facebook

Karya     : Sh. Tato "Dlingo-Bantul"

Progress : Penyesuaian Disain dengan Bahan

Music     : Super Tedjo Judul "Kami Indonesia" @ web : http://www.reverbnation.com/supertejo


Poniran Pj Lurah Terong : Jalan Utama Menuju Perkampungan Sudah Beraspal dan Di Cor Blok

Dlingo : Media Kita : Arsip Kliping Berita


Wagiman SH Warga Dlingo yang Sarat Prestasi

 


Dlingo : Bernas Jogja : KONDISI wilayah Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul berupa perbukitan rupanya banyak menyimpan potensi terpendam. Tidak sedikit warga di daerah tersebut berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional.
Salah satunya adalah Wagiman SH. Berkat prestasinya, warga Dusun Pakis ini memperoleh kesempatan berkunjung di seluruh provinsi di Indonesia.
 
Maklum saja, lelaki kelahiran 6 Januari 1972 itu selalu terpilih pada ajang Safari Remaja Berprestasi. Dia saat ini selain menjadi staf ahli anggota DPR RI dari Partai Golkar Drs HM Gandung Pardiman MM, juga menjadi Ketua Umum Alumni Safari Remaja Berprestasi. “Safari Remaja Berprestasi Antinarkoba Nasional ini bertugas keliling Indonesia, termasuk pernah kami ke Timor Timur saat masih menjadi wilayah NKRI,” ungkapnya kepada wartawan di kediamannya kediamannya.
 
Ketika menyandang predikat itu, bersama perwakilan dari provinsi lain se Indonesia Wagiman sudah tiga kali diterima Presiden RI di Istana Negara Jakarta yaitu Presiden Soeharto, Presiden Megawati Soekarnoputri serta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Saya mewakili DIY terpilih lima kali berturut-turut pada ajang Safari Remaja Berprestasi Nasional. Selama lima kali itu saya selain menjadi peserta juga sebagai pengarah acara,” ungkapnya. Di rumahnya yang terletak di lereng perbukitan, pada salah satu lemari di ruang tamu terlihat belasan trofi kejuaraan tertata rapi. Tak hanya itu, lulusan SD Negeri Pakis dan SMP Taman Dewasa Dlingo ini meraih juara Macapat se-Jabodetabek.
 
Sedangkan untuk lomba campursari dia meraih juara III se-Jabodetabek. “Saya menjadi satusatunya peserta yang datang sendiri tanpa diantar dan pulang membawa piala,” kenangnya. Namun demikian segudang prestasi yang diraihnya itu tidak menjadikan Wagiman lupa terhadap desanya serta masyarakat Dlingo. Ibaratnya, kacang tidak lupa kulit. Ke politik Ke depan, dia berencana terjun ke dunia politik guna meraih kursi di DPRD Kabupaten Bantul. “Saya ingin kerja di politik. Saya tergugah situasi Dlingo kok kaya ngene,” ungkapnya. Dalam pandangannya, wilayah Dlingo selama ini istilahnya selalu tertinggal dan ada kesan seperti anak tiri. Padahal potensi Dlingo sangat besar. “Dusun Pakis ini misalnya, termasuk cepat pertumbuhan ekonominya. Di dusun ini banyak tukang berketerampilan tinggi namun pemberdayaannya kurang,” tambahnya.
 
Berbekal pengalamannya dari gedung DPR RI tempatnya berkerja saat ini serta jaringan nasional yang dia miliki, Wagiman memiliki komitmen kuat ingin memajukan masyarakat Dlingo agar menjadi masyarakat
mandiri. Hal itu sudah dirasakannya ketika dia menjadi panitia festival jatilan beberapa waktu lalu yang disponsori oleh Gandung Pardiman Center (GPC).
 
“Ada efek positif luar biasa. Sekarang banyak muncul grup jatilan. Juara II festival jatilan hampir tiap minggu main dan ditanggap,” kata dia. Ke depan dia ingin menggelar acara serupa sekaligus sebagai sarana untuk tetap menyatukan para pemuda dan masyarakat. (hul)