jalur alternatif Dlingo - Jogja lewat kecamatan pleret

Sumber : Hardiyanto.com

Bikin Filem dulu ya...Ada air Terjun yang bagus sihhh


Dlingo : Indahnya Dusunku, aku lahir dan dibesarkan disana, ya di Dusun pokoh ini, tapi sepertinya orang-orang cuma sibuk mengurusi dirinya sendiri. rupanya kakak-kakak kami sedang suka-sukanya bermain dan berlomba dengan nama-nama dan membesarkan nama mereka. ya biar menjadi tokoh mungkin..hehehe..soalnya kurang tahu yaaa makna tokoh but diri kami sendiri.

Kami lebih suka karya nyata sajahlah...bisa bersepeda, bisa tracking, bisa bikin filem...di buat sendiri, diedit sendiri dan ditonton sendiri. sambil bantu kakak-kakak PERVOC lumayanlah bisa ngadem di grojokan ledokan.........



Warga Dlingo Hilang Sejak 2011, Sumarto Ditemukan Sudah Jadi Tengkorak

Tangis Tinem (35) seketika pecah tatkala mengetahui bahwa kerangka manusia dalam karung yang sudah tidak utuh lagi itu adalah kerangka ayah kandungnya. "Bapak,bapakku,bapakku," demikian teriak Tinem sambil terus menangis mendekap karung berisi tengkorak ayahnya yang berada di halaman Polsek Dlingo. Tengkorak tanpa kepala tersebut dipastikan bernama Sumarto alias Paiman (90) warga Tanjung, Temuwuh, Dlingo, Bantul. Kepastian itu didapat setelah sang menantu Rajikin Sudiprayitno (53) bersama istrinya Tinem, datang ke Polsek Dlingo untuk memeriksa celana dan baju yang masih melekat pada tengkorak. "Ia ini benar pakaian bapak saya, celana dan bajunya cocok dengan foto terakhir sebelum beliau pergi," ungkap Rajikin sembari menunjukkan foto bapaknya pada kertas pengumuman orang hilang yang dibawanya.

Menurut Rajikin, mertuanya tersebut memang sering pergi meninggalkan rumah karena melakukan lelaku atau istilahnya bertapa."Beberapa kali memang sering pergi untuk lelaku, setelah itu balik ke rumah, terakhir setahun lalu pergi dari rumah, tepatnya minggu jam 7 pagi tanggal 29 Mei 2011, hingga akhirnya ditemukan sudah begini," ungkapnya. Lanjutnya bahkan sebelumnya, ketika pergi ayah mertuanya tersebut pernah jatuh hingga mendapatkan jahitan di dahi sebanyak 20 jahitan, imbuhnya.

Sementara itu menurut keterangan Kapolsek Dlingo AKP Bambang Setyadi, penemuan tengkorak manusia tanpa bagian kepala ini pertama kali ditemukan oleh Haryanto (35) warga setempat. "Warga atas nama Haryanto (35) yang sedang mencari kayu bakar, melaporkan pada petugas telah menemukan tengkorak manusia sekitar jam 9 pagi. Setelah kita cek, ternyata benar, lokasi penemuan berada di tebing yang cukup curam di daerah Banjarharjo, Muntuk, Dlingo," ujarnya pada Tribun.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, saat dievakuasi tengkorak dalam keadaan tidak utuh lagi, beberapa bagian hilang, diantaranya bagian kepala."Dimungkinkan tengkorak bagian tubuh lainnya termasuk bagian kepala, jatuh kebawah, mengingat tkp di tebing yang cukup curam," ungkap Bambang. Jarak lokasi penemuan dengan rumah korban sendiri kira-kira sekitar lima kilometer. Tak berselang lama setelah keluarga memastikan bahwa tengkorak manusia tersebut adalah benar atas nama Sumarto, maka pihak Polsek Dlingo membolehkan tengkorak tersebut dibawa pulang untuk segera dimakamkan, dengan terlebih dahulu meminta tanda tangan pihak keluarga sebagai bukti serah terima.

Dugaan Korupsi Dana Rekonstruksi Desa Terong-Bupati Dukung Penuntasan Kasus

Dlingo : Sindo: Dugaan korupsi dana rekonstruksi (dakon) Desa Terong, Kecamatan Dlingo tercium juga ke Bupati Bantul Sri Suryawidati. Orang nomor satu di Bantul ini menyatakan mendukung penuh langkah Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat.

“ Kasus itu harus diusut tuntas,”katanya kepada wartawan kemarin. Penuntasan kasus ini sangat diperlukan demi menegakkan supremasi hukum.Apalagi ada laporan dari masyarakat. ”Namun, perlu didukung alat bukti kuat. Jadi kejaksaan tidak mungkin hanya berdasar laporan tapi pasti akan melakukan penelaahan data,”katanya.

Informasi yang diterima penyidik kejaksaan,di Desa Terong terjadi pemotongan dakon yang nilainya Rp6–9 juta terhadap warga di 10 kelompok masyarakat (pokmas). Sebanyak 10 ketua pokmas sudah diminta keterangan penyidik intelijen Kejari Bantul. ”Kami masih lakukan penelaahan dalam puldat. Jadi hasilnya belum bisa disampaikan,” ujar Kasi Intelijen Kejari Bantul Putra Haryanto.

Dari catatan SINDO,beberapa Kepala Desa di Bantul harus mendekam di sel tahanan dalam kasus korupsi dakon tersebut. Mereka adalah Kepala Desa Temuwuh,Dlingo,Basuki; Kepala Desa Mangunan, Dlingo, Jiyono; serta Kepala Desa Selopamioro, Imogiri, Sukro Nur Harjono. Namun, sampai kemarin mantan Kepala Desa Terong Sudirman Alfian sangat sulit ditemui atau dihubungi wartawan. Bahkan istrinya mengaku tidak mengetahui kepergian suaminya.”Saya juga mencoba menelepon (tapi) tidak bisa. Jadi, saya tidak tahu di mana,” ujarnya saat ditemui pekerja media.

6 Desa di Bantul Gelar Pilkades Periode 2 Termasuk desa Terong Dlingo


Dlingo : Solopos.bantul : Sebanyak enam desa dari enam kecamatan se-Bantul bakal menggelar pemilihan kepala desa pada 23 September mendatang. Kepala Sub Bagian Perangkat Desa Bagian Pemerintah Desa Bantul, Afif Umahatun mengatakan awalnya hanya lima desa yang ikut Pilkades yakni desa Poncosari Kecamatan Srandakan, desa Wonolelo Kecamatan Pleret, Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon, Desa Ngestiharjo Kecamatan Kasihan dan Desa Sumberagung Kecamatan Jetis. Kelima desa tersebut menggelar pilkades karena masa jabatan kepala desa sudah habis.

“Sementara, Desa Panjangrejo menggelar pilkades karena kepala desanya diberhentikan,” jelasnya,  Ia mengatakan dari keenam desa yang menggelar Pilkades, baru satu desa yang telah menetapkan calon kepala desa yakni Desa Sumberagung Kecamatan Jetis. Sementara, desa yang lain masih dalam tahap pendaftaran calon.  Selain itu, Desa Terong di Kecamatan Dlingo yang semula harus menggelar Pilkades pada periode pertama dan ternyata harus diundur karena belum ada calon, pada periode kedua ini pun masih belum bisa menggelar Pilkades. “Belum siap termasuk belum ada calonnya. Masih ada tenggang waktu penundaan selama setahun.

Baksos "AIRKU KEHIDUPANKU" di Muntuk Dlingo Bantul

Dlingo : bantul.online.com : Saudaraku, bagi yg punya pakaian pantas pakai yg tdk dipakai, yg bs menyisihkan rejekinya dan atau yg mau bantu air, menharap kerelaan untuk disumbangkan dalam rangka baksos AIRKU KEHIDUPANKU di muntuk dlingo

besok minggu tgl 12 Agustus 12
sumbangan bs dialamatkan ke posko TAGANA BANTUL.
CP: posko 02746507779, Dwijo 08175412708

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama TAGANA BANTUL dan KOMUNITAS CERIA
Semoga dibulan yang penuh berkah ini ALLAH selalu meneguhkan langkah langkah kita , amien