Filem "Gunungkidul Back Packer Zone" Karya Gema Angkasa Juara 1 Di Kabupaten Gunungkidul

Dlingo : Dalam rangka mengenalkan sekaligus upaya promosi wisata, Dinas Pariwisata Gunungkidul menyelenggarakan lomba video pendek dan foto bagi pelajar dengan total hadiah mencapai Rp. 20-an juta. Disampaikan Kasi Promosi Dinas Pariwisata Gunungkidul, Sumardamto, lomba video dan foto berlangsung selama satu hari dalam waktu bersamaan yakni pada tanggal 10 September 2017 mendatang. “Kedua lomba bertema Pesona Gunung Sewu Geopark Gunungkidul,” . Pihaknya menginformasikan, peserta wajib mendaftarkan diri dengan mengisi  formulir yang telah disediakan panitia di www.infowisatagunungkidul.com dan http://bit.ly/daftaronlinelombadispargk sebelum tanggal 08 september 2017.

Dalam kesempatan tersebut Gema Angkasa berpartisipasi dan memilih lokasi Desa Girisekar Kecamatan Panggang Kabupaten Gunungkidul sebagai lokasi pembuatan filem tersebut. perangkat pengambilan video mempergunakan smart phone dan proses edit dibatasi waktu sesuai ketentuan panitia. berkat dukungan semua pihak konsep filem berjudul "Gunungkidul Back packer Zone" berhasil menjadi Juara 1.

 Gunungkidul Back Packer Zone

Mari Bersedekah Ringankan Beban Generasi Penerus Bangsa

Dlingo : Pada kesempatan bulan September 2017 Gema Angkasa telah melaksanakan sedekah rutin, target sedekah kali ini adalah anak-anak, pelajar dan mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi dan sosial namun memiliki daya semanggat yang kuat untuk melanjutkan sekolah dan menjemput impian. kami merasa bersemanggat melihat adik-adik generasi penerus bangsa yang tetap bertahan meskipun memiliki banyak keterbatasan, berikut ini adalah profil kegiatan sedekah di bulan september 2017 :

1. Adek Rofi pelajar SD tidak bersama orang tuanya Lagi, saat ini dalam asuhan bp.sarbini ; rt.4, kebokuning, terong, dlingo, Bantul @gemaangkasa-berbagi 11-2017
2. Adik farel (1th) punya kaka Fara (13th) bersama ibu Suratmi bekerja srabutan finishing daun pintu, RT.3 dusun Tekik, Desa temuwuh, kec.dlingo, Kab.Bantul, DIY...@Gemaangkasaberbagi 12-2017
3. Bbrp tahun yg lalu Gema Angkasa sempat menjenguk rumah Dek Keysa, namun saat ini keadaan sudah berbeda dirumah mereka figur Seorang Bapak disana sudah tiada, kembali ke sisi Alloh Tuhan YME. RT.06, Dusun Loputih, Desa Jatimulyo, Dlingo, Bantul @gemaangkasa-berbagi 13-2017
4. Adek Heri Prasetyo Dan Adek Aulia Rahma, satu dusun berbeda keluarga namun memiliki nasib yg sama, yg satu yatim yg Satunya Lagi Piyatu, tetap semanggat adik2ku sayang: Dusun Kebosungu, Desa Dlingo, Kec.Dlingo, Kab.Bantul @gemaangkasaberbagi-14 and15-2017

5. BU Dari adik yoga (kelas 3 SD) saat kami berkunjung si adik sedang memancing bersama teman2nya, sejak usia 16 bulan sang bapak meninggalkannya...@Dusun Sanggrahan2, Desa Muntuk, Dlingo, Bantul #gemaangkasaberbagi-16-2017
6. Mas Hafif memiliki cita-cita sederhana "yang penting sekolah"..berjalan kaki 5-6 KM setiap hari...semoga sepeda nya bermanfaat @Rt.3, semuten, Jatimulyo, dlingo, Bantul.










Dua Filem Gema Angkasa Menjadi Juara

Dewasa ini media sosial begitu mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan bangsa, bahkan bisa dibilang media sosial sudah menjadi trend center bisa positif dan juga negatif. KNPI DIY sebagai bagian dari wadah perkaderan para penerus bangsa ingin mempersembahkan suatu kegiatan yang mampu melahirkan karya positif yg konten-konten media sosial secara poitif. upaya DPD KNPI DIY adalah menyelenggarakan Festival Film Pendek (FFP) dengan tema “Nilai-nilai Kebhinekaan Indonesia dan Keistimewaan Yogyakarta”.

Kenapa film pendek? Film merupakan karya seni yang banyak diminati masyarakat lintas usia, juga sebagai alat untuk menyampaikan berbagai pesan kepada khalayak melalui media cerita. Film pendek dipilih karena biaya produksi yang rendah, durasi yang singkat, dan dapat dibuat oleh tim kecil. Diseminasi film pendek juga dapat dilakukan melalui berbagai media elektronik dan media sosial seperti Instagram dan YouTube.

FFP ini mengangkat tema “Nilai-nilai Kebhinekaan dan Keistimewaan Yogyakarta” dengan tujuan peserta dapat menyajikan bagaimana pemuda mampu berbhineka tunggal ika sebagai wujud persatuan Indonesia yang mana kita ketahui, ahir-ahir ini banyak konten-konten di media sosial yang memicu perpecahan bangsa. Selain itu peserta juga diharapkan mampu mengeksplorasi apa itu keistimewaan Yogyakarta. Pemuda bisa menjadi kreator konten positif dan mengkampanyekannya secara massif.
 
Dalam acara tersebut Gema Angkasa Dlingo mengirimkan dua filem dengan melibatkan warga masyarakat berusia lanjut usia dan anak-anak. dan akhirnya dua filem Gema Angkasa mendapatkan Juara 1 dan Juara Harapan 1.

Meneguhkan Kembali Idiologi Pancasila Pada Generasi Muda

Dlingo : Rabu, 2 Agustus 2017 pukul 10.00 Wib bertempat di ruang aula Koperasi Adil jalan Wahidin Sudiro Husodo, Bantul telah berlangsung kegiatan workshop antar elemen yang diselenggarakan oleh Kantor Kesbangpol Kab. Bantul dengan tema "Meneguhkan kembali Ideologi Pancasila sebagai landasan keberadaan Organisasi Kemasyarakatan".

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Kepala Kesbangpol Kab. Bantul, Ketua GP Ansor selaku perwakilan dari FKDM Bantul Irvan Katili, dan sejumlah peserta yang terdiri dari Organisasi SAR Rescue Bantul, Wahdah Islamiyah, Lippuri, Gema Angkasa Dlingo, Paksi Katon, PC IPPNU Kab. Bantul, PKBM, Gema Angkasa, Senkom, SAR Svaka, LP3ER Yogyakarta, Onso Sekaringtyas, GKJ Bantul, GP Ansor, Yasanst, Al Dzikro, Rumah Pelita, Shidiqiyyah, KBPPP, APKLI, Humas Protokol dengan jumlah keseluruhan kurang lebih 50 orang.

Adapun rangkaian acara yang dilaksanakan terangkai Penyampaian materi oleh Ketua GP Ansor Bantul Irvan Katili selaku perwakilan dari FKDM Bantul yang menyampaikan jawaban dari peserta tentang langkah-langkah membumikan Pancasila yang telah menjadi ideologi Bangsa Indonesia dan bagaimana caranya kita bisa mengembalikan suatu organisasi atau kelompok yang sudah terkontaminasi akan faham dari luar dan bisa kembali ke Pancasila secara murni sebagai ideologi Negara Indonesia.

Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan materi dengan judul Kebijakan Pemda Bantul dalam pembangunan dalam arti Kab. Bantul telah mempunyai visi yaitu Masyarakat Bantul yang adil sejahtera produktif.

Perbedaan yang ada sudah ditetapkan oleh Alloh SWT yang jelaskan dalam firmanNya, kebhinekaan yang ada tidak boleh dianggap remeh begitu saja, jika Tuhan saja sendiri sudah mendeklarasikan sebagai sang Pencipta memuliakan Manusia kenapa kita sesama manusia menafikan manusia.

Sebagian kalangan menyatakan bahwa toleransi adalah pendakalan akidah, pintu masuk sekulerisme dan merupakan ciptaan barat terkait hal tersebut kita jangan takut terhadap hal tersebut.

Pengembangan kerangka berfikir yang akan dikembangkan di Kab. Bantul dan Pancasila sebagai falsafah kehidupan bangsa Indonesia di mana dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari beberapa suku dan agama maka Pancasila dijadikan titik temu.

Kemudian pada acara sesi tanya jawab diisi dengan penyampaian bahwa tetap setia terhadap NKRI dan selalu mengadakan amal untuk kepentingan sosial.

Kegiatan Workshop yang diselenggarakan oleh Kantor Kesbangpol selesai pada pukul 12.00 Wib berjalan dengan aman dan tertib dengan pengamanan dari Polsek Bantul. (tribratanewsbantul.com)