MENCURI BURUNG KACER, DIAMANKAN DI POLSEK DLINGO

Dlingo : humaspolresbantul: Tersangka AW (20 tahun) warga Kloron, Segoroyoso, Pleret, Bantul diamankan di polsek Dlingo disebabkan tertangkap warga ketika mencuri burung Kacer, Rabu, 12 Nopember 2014 pukul 07.00 Wib.
Adapun Korban adalah pemilik burung bernama Sumardiyanto (30 tahun) warga Gunung cilik, Muntuk, Dlingo, Bantul.
Dalam melakukan pencurian ini tersangka dibantu oleh rekanya berinisial AD (18 tahun) warga Dengkeng, Wukirsari, Imogiri, Bantul yang berhasil melarikan diri ketika dikejar warga setelah ketahuan mencuri burung milik korban.
Kasihumas Polsek Dlingo menjelaskan, saat ini tersangka ditahan di Polsek Dlingo sedangkan rekanya masih dalam pengejaran petugas.

Mendirikan Usaha Clothing dan Sablon

Dlingo : Rusmiyanto atau Kak Rus memulai belajar keterampilan dengan bekerja pada sebuah usaha Konfeksi di yogyakarta. ketekunan dan kemauan kerasnya dalam belajar dan berusaha adalah modal utama untuk kemandiriannya saat ini. dari situlh kemudian Kak Russ memberanikan diri untuk membuat sebuah usaha sendiri dengan menyewa sebuah ruko di Desa Temuwuh Dlingo.

Modal awal usaha sebagian besar diarahkan untuk sewa lokasi usaha, sementara peralatan dan bahan mengandalkan kepercayaan pada jaringan-jaringan yang ada. sampai saat ini usaha Kak Rus berjalan lancar dan stabil melalui divisi Marketing Gema Angkasa yang terintegrasi dan melalui usaha komunitas Gema Angkasa Lainnya saling bahu membahu dan membantu pemasaran sehingga dapat dipergunakan untk membeli peralatan sedikit demi sedikit.

Merk Andalan original brand dari usaha clothing kaos ini adalah FITZPETRIC







GOA JATISARI salah satu calon objek wisata minat khusus

Dlingo : jelajahbantul.blogspot :

Hallo rekan jelajah, yuk kita blusukan menjelajah di Kab. Bantul Yogyakarta. Setalah putar-putar akhirnya sampai juga di kawasan Dlingo, Bantul, Yogyakarta, dan ternyata disana ada tempat wisata yang bisa dibilang cukup seru, salah satunya adalah Goa Jatisari.




Goa Jatisari ini berlokasi di Dusun Seropan 3, Muntuk, Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Daya tarik goa ini selain stalaglit dan stalalgmitnya yaitu hamparan sawah luas serta Sungai Oya. Dan juga Goa Jatisari masih asri, untuk akses ke lokasi sangat mudah karena jalan menuju Goa Jatisari sudah dicor.



Goa ini merupakan salah satu goa yang memiliki aliran sungai didalamnya. Dimusim kemarau, aliran sungai itu tidak terlalu deras sehingga pengunjung dapat masuk hingga ujung mulut goa. Saat masuk ke dalam goa ini, pengunjung akan disuguhi indahnya stalakmit dan stalaktit yang masih aktif. Panjang goa ini sendiri sekitar 1 km dengan keindahan bebatuan menarik didalamnya.



Saat ini, pengunjung belum dikenakan biaya retribusi untuk memasuki kawasan ini. Apabila pengunjung membutuhkan pemandu untuk memasuki goa Jatisari, pengunjung dapat meminta salah satu warga setempat dengan tarif seikhlasnya.

Jika kita terus menelusiri Goa Jatisari ini, maka kita akan sampai pada pintu keluar dari goa tersebut
Inilah tim expedesi ke Goa Jatisari

Angin Kencang, Rumah Warga Dodogan Rusak

Dlingo : daerah.sindonews - Hujan disertai angin kencang yang melanda sebagian Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mulai membawa dampak kerusakan. Setidaknya, empat rumah rusak, satu di antaranya bahkan roboh akibat tiupan angin kencang yang menyertai hujan tersebut.

Rumah milik Samiran (65), warga RT 03 Dusun Dodogan, Desa Jatimulyo, Kecamatan Dlingo, rata dengan tanah akibat angin kencang tersebut. Selain rumah milik Samiran, tiga rumah lainnya juga mengalami kerusakan meskipun tidak begitu parah.

Rumah yang rusak di antaranya milik Jumiyo, Lasi, dan Ngadirah. Akibat kejadian tersebut, Samiran masih shock. Berdasarkan keterangan kerabat Samiran, Kholis Munandar (29), hujan turun di kawasan Dlingo sejak pukul 11.30 WIB. Hujan tersebut disertai angin kencang.
"Sebelumnya, mendungnya memang terlihat sangat hitam," ujarnya, Selasa (11/11/2014).

Pukul 12.00 WIB, angin berembus sangat kencang. Tiba-tiba, rumah kayu yang ditinggali Samiran dan keluarganya langsung ambruk rata dengan tanah. Samiran yang berada dalam rumah berhasil menyelamatkan diri. Sementara, anak dan istri Samiran tidak berada di rumah.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, beberapa peralatan elektronik dan perabotan rumah tangga hancur

Terlambat menyadari, Pasti Terang, berharap tidak cuma Sesaat

Dlingo : Beragam kebudayaan, tradisi, keindahan alam, kerajinan dan lain sebagainya yang menjadi identitas suatu desa merupakan sebagian kecil kekayaan yang kita miliki. Bahkan 2-4 tahun yang lalu aku pernah menuliskan tentang sebuah angan sebelum semuanya booming seperti ini. sayang memang, kepekaan para pemagku kepentingan lagi-lagi diuji. Pada tahun 2009 begitu melihat jembatan sungai oyo mulai marak dengan kerumunan muda-mudi yang bercumbu sambil menikmati balapan liar aku pernah menulis DI SINI
 
Kemudian seiring berjalannya waktu aku berfikir tentang sebuah upaya mewujudkan desa wisata dikawasan Dlingo DI SINI, dan juga DISINI   . Tepat pada pagi 7 November 2014 saya melihat sebuah aktifitas yang membuat hati ini gembira. bahwa apa yang tertulis dibenakku dalam waktu dekat akan terealisasi. 
 
sebuah pemandangan yang langka, dimana masyarakat bersatu padu membuat sebuah genangan tepat dibawah jembatan sungai oyo dusun dodogan.....sudah pasti dong ada maksud dan tujuannya. Menarik memang namun yang perlu dipikirkan bersama adalah, apakah ini partisipatif atau pengkondisian?.. jika dilakukan secara partisipatif dan tidak hanya aktifitas ceremonial, saya yakin potensi seperti ini adalah modal yang sanggat besar untuk pembangunan.

Kelurahan/desa memiliki peluang untuk mengembangkan wilayah menjadi destinasi wisata. Namun diperlukan dasar-dasar kajian dalam mewujudkannya, sebagai data awal untuk studi kelayakan sebelum memutuskan konsep dan langkah menjadikan kelurahan/desa menjadi sebuah desa wisata.

Melalui analisa yang tajam atas setiap persoalan, akan mampu melahirkan konsep yang utuh dan mendekati sempurna. Banyak elemen masyarakat yang terlibat dalam memutuskan konsep kelurahan/desa menjadi sebuah desa wisata. Mulai di tingkat RT hingga lurah/kepala desa. Namun tetap dengan menerima masukan dan pandangan dari berbagai pihak yang memungkinkan.

Supaya kebijakan positif tersebut di kemudian hari tidak lagi melahirkan salah pemahaman baik di tingkat masyarakat maupun jajaran pemerintah desa, serta dimanfaatkan oleh oknum untuk keuntungan pribadi. Perlu kiranya diterbitkan regulasi dan aturan main dalam perencanaan pembuatan sebuah desa wisata. Perlu diketahui, produk wisata yang dapat dijual oleh desa wisata sangat beragam.
 
Di antara ragam wisata yang menarik dijual adalah wisata petualangan, wisata agro, wisata bahari, wisata kuliner, wisata budaya, wisata sejarah, dan wisata kreatif. Walau di luar jenis wisata tersebut, kelurahan/desa juga dapat menemukan konsep wisata sesuai kebutuhan dengan memertimbangkan potensi kelurahan/desa yang mampu digali.
 
Meskipun sudah melewati masa bomming, sementara desa wisata sudah menjamur, tidak perlu pesimis atas potensi yang kita miliki. Ada hal-hal spesifik yang apabila kita lebih peka lagi maka akan menemukan sebuah objek wisata yang berbeda dengan desa-desa wisata lainnya.  Setidaknya saya belum bisa menuliskan hal tersebut, selamat berkarya.