Arsodibejo Dlingo Usia Senja Tetap Berkarya

Maliboro Yogyakarta beberapa saat sebelum perayaan hari-hari besar seperti Tahun baru, Idul Fitri , natal dan lain sebagainya pasti riuh dengan teriakan & ajakan gadis penjaja di pusat perbelanjaan. Semakin dingin dan larut malam, semakin ramai ruas jalan jantung kota Yogyakarta ini. Spanduk potongan dan rabat menyambut hari-hari raya yang di peringati oleh warga yogyakarta dan menghiasi nyaris tiap titik Malioboro.

Tapi mungkin tidak bagi seorang Mbah Arsodibejo. Ia adalah salah satu dari sekian penjual di kawasan Malioboro. Warga Desa Jati Mulyo Dlingo ini menjajakan barang dagangannya yang antara lain adalah bakiak, bangku & papan cucian dari kayu, lugu tanpa warna. Mungkin itu pula yang membuat orang enggan menoleh pikulannya. Sekarang kan jaman plastik dan karet warna-warni, produksi massal yang membuat harganya jauh lebih murah dari dagangan Mbah Arsodibejo.

Mbah Arso biasa di panggil namanya dia harus menempuh jarak 35 Km  untuk sampai di pusat kotaYogyakarta. Berada di lereng perbukitan bagian selatan yogyakarta, perbatasan antara Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Bantul. Pasca bencana memang ada beberapa bantuan yang terdengar. Alat-alat pertukangan dari Direktorat Industri Kecil dan Menengah (IKM) Departemen Perindustrian di selama 2008 & 2009 misalnya, tapi apakah mereka terbantu juga dalam memasarkan hasil kerajinanannya? Termasuk untuk memoles kembali hasil kerajinannya dan bersaing dengan barang-barang karet dan plastik?
Semua hasil penjualan bakiak, bangku & papan cucian yang selalu dipikulnya memang untuk sekedar hidup dan menghidupi keluarga mbah Arso atau hanya sekedar merayakan hari raya  secara sederhana.  Jika bagi orang lain beberapa hari menjelang perayaan hari raya adalah saat potongan dan rabat, maka bagi Mbah Arsodibejo adalah saat untuk menjual lebih banyak lagi dagangannya. Kalau barang dagangan tak kunjung berkurang, berarti berjalan lebih jauh dan kembali lebih larut ke kamar tumpangannya di pinggiran Kali Code.
Arsip brita di sokong dari :
Publikana.com

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken