Mungkin ketika kita mendengar kata "hasrat" yang terpikirkan oleh kita adalah..keinginan-keinginan. yach...di bilang seperti itu juga boleh..atau semacam pengen berkunjung ke dlingo bantul, atau pesiar ke kota yogyakarta. kira-kira gitulah...lalu di mana hasrat itu berada dan apa sebenarnya fungsi hasrat dalam kehidupan sehari-hari. nah..di dalam agama di sebutkan adanya nafs /nafsu, nah kira-kira " hasrat " adalah itu. Kali ini saya akan mencoba untuk menyampaikan pentingnya menjaga stabilitas hasrat kita dalam kehidupan.
Bagi sebagian orang aktifitas pekerjaan adalah kebutuhan mutlak yang harus dilakukan karena itu menyangkut hajat hidupnya atau keluarganya. namun ketika hasrat untuk bekerja tersebut tidak di imbangi dengan hasrat-hasrat yang lain maka pada akhirnya akan memberikan kerugian yang bisa sanggat fatal. Sebagai sebuah contoh adalah " seorang pekerja keras bekerja dengan maksimal, misalnya dia seorang pengerajin dengan kerajinan kayu, anyaman meubel atau bisnis tentu dia memperoleh penghasilan yang juga maksimal.
Namun pada satu sisi dia tidak memiliki waktu bersama keluarganya...secara tidak langsung dia telah membunuh hasrat bersama keluarga, untuk hanya sekedar bekerja keras dan maksimal. padahal bila kita tengok ke belakang, belum tentu setiap istri dan anak membutuhkan materi yang berlebih, terkadang mereka hanya membutuhkan perhatian dan bisa berkumpul bersama walau hanya sebentar".
Keterkaitan satu hasrat dengan hasrat yang lain sanggat menentukan kualitas dari hasil hubungan yang akan terbentuk. Apa bila hasrat itu baik dan bergabung dengan hasrat yang baik pula, bisanya akan menghasilakn sesuatu yang besar dan dapat memberikan nuansa yang indah dalam hidup. Namun tidak jarang seseorang tidak memiliki hasrat yang baik, sehingga sulit baginya untuk bisa menikmati apa yang diperoleh atau keberhasilan yang di dapat, meskipun itu di peroleh dengan cara yang sanggat sulit sekalipun. orang seperti ini seperti mati perasaanya, dan kehilangan hal-hal yang menurut orang lain istimewa namun baginya itu biasa saja. Lalu bagai mana cara memperbaiki hasrat yang tidak baik ini???? akan saya carikan jawabannya..sabar ya...
0 Melu Omong:
Posting Komentar
Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken