Sepasang pria dan wanita menikah, dan acara pernikahannya sungguh megah. anggap saja itu terjadi di suwatu wialayah di dlingo bantul. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan bahkan terdengar sampai plosok yogyakarta. Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam Tradisi Jawa hijau yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang suami berkata kepada istrinya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. " .Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia….." istrinya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.
Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang suami. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman… Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari istrinya, ia memperhatikan bahwa airmata istrinya mulai mengalir….. "Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan…" jawab istrinya. Lalu sang suami melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu". Dengan suara perlahan istrinya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau adalah suami yang terbaik yang diberikan Tuhan kepadaku, dan aku tidak ingin merubahmu, Engkau adalah dirimu sendiri, Engkau ganteng, tampan dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang dan aku sesali…. " Sang suami tersentak oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati istrinya. Bahwa istrinya menerimanya apa adanya… Ia menunduk....atas semua pernyataan itu.
Lalu istrinya bilang...dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, ketidakcocokan, perbedaan,mengecewakan dan menyakitkan. Anggaplah aku sebagai sebuah ujian bagimu mas....sebuah ujian yang akan membuatmu semakin yakin bahwa kita adalah insan yang lemah,bahwa kita adalah insan yang ingin mendapatkan kematangan dalam hidup demi sebuah cinta yang abadi...menuju Tuhan...
Jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah disekeliling masyarakat kita, Aku percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia tidak hanya bagi diri kita tapi juga orang-orang yang kita cinta dan sayangi. Jika kita mampu melihat dan bersyukur atas segala yang telah di berikan Tuhan pada kita. Selalu mencoba untuk hal-hal yang baik dan melupakan yang buruk sebagai sebuah kenangan yang tidak akan terulang. Karena kita disini untuk saling belajar dan meng asah hati dan bukan sekedar melihat perbedaaan sifat tapi menjadikannya sebagai modal yang kuat bagi kita untuk dapat memiliki jiwa-jiwa yang besar bagi kehidupan kita kelak.
0 Melu Omong:
Posting Komentar
Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken