"Cino Mati" atau kalau didalam bahasa indonesia bisa di sebutkan "Cina Mati", adalah sebutan bagi sebuah ruas jalan yang mengakses alternatif jalur sebelah barat dari Kecamatan Dlingo bantul menuju pusat Kota Yogyakarta melalui Kecamatan Pleret dan Kecamatan Banguntapan. Dari ibu kota kecamatan ke utara, lalu setelah sampai Desa Terong (tepatnya di perempatan "Ringin Terong") menuju arah barat maka anda akan sampai di ruas jalan Cino Mati.
Ruas jalan ini kira-kira sepanjang 7 kilo meter berkarakter kemiringan jalan yang X-trim. Sepanjang Tahun 2009 tercatat sudah terjadi kecelakaan sebanyak 5 kali dan rata-rata penyebab kecelakaan tersebut adalah ketidak mampuan kendaraan akibat keterbatasan mesin. badan jalan sudah baik dilengkapi dengan irigasi yang memenuhi syarat, namun karena jalan tersebut merupakan jalan tembus yang memiliki kemiringan lereng vertikal curam maka banyak tebing-tebing batu yang masih membahayakan pengguna jalan.
Pada tahun 2009 telah terjadi longsoran tebing sebanyak 4 kali, namun tidak ada korban baik jiwa maupun material. Biasanya Longsoran ini terjadi pada musim hujan dengan debit air yang cukup deras sehingga lapisan-lapisan batu bertanah yang ada tidak mampu menahan laju pergerakan air. sampai sekarang ini potensi tanah longsor di kawasan ini masih besar dan mungkin terjadi.
Dilihat dari sejarah, jalan ini dirintis pada era Soeharto pada waktu itu ada program pemerintah "ABRI MASUK DESA" pada sekitar tahun 1990-an. berawal dari situ kemudian karena wilayah tersebut berbatasan dengan dua kecamatan maka pengerjaan-nya juga melibatkan warga masyarakat yang berasal dari desa Terong dan juga dari Desa Wonolelo Kecamatan Pleret.
Sebutan "Cino Mati" sendiri memiliki beberapa sejarah dan cerita yang berbeda-beda, namun karena keterbatasan informasi maka saya belum akan mengulas lebih jauh. Kawasan ini menjanjikan panorama segar sekaligus tantangan bagi pengembangan wisata yang apa bila di garap secara berkesinambungan akan menciptakan mata rantai kunjungan wisata di Kecamatan Dlingo.
6 Melu Omong:
hebat bos...Exspose trus dlingo kita...
Betul kang..Hari Rabo tanggal 18 November 2009, ada kecelakaan Terjun Bebas..Warga Rejosari..Terong Dlingo Bantul, satu Korban tewas.
yang meninggal namanya wahadi
Sekarang Semua Jalur rawan sudah tertancap pagar sederhana, asal rem pakem insya allah slamat...hati-hati ya kalo lewat jalur ini
PERSIBA SAMPAI MATI!!!!!!
Dasare dho ra ngerti aturan mbok nek ngerti dalan angel ki do pelan wae
Posting Komentar
Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken