Terong Dlingo Luncurkan Produk "NIKIMON"

Dlingo : Keinginan untuk mengembangkan produk makanan kecil NIKIMON akhirnya tercapai sudah. Sebuah toko showroom produk yang nama panjangnya adalah Niki Mawon atau dalam bahasa Indonesianya ini saja, (14/06/2010) telah resmi dibuka. Showroom yang terletak dikompleks pasar Ndangwesi, Desa Terong ini diresmikan oleh Johan Grunberg, Project Manager dari lembaga International Organization of Migration (IOM), sebagai pembina kelompok petani kecil di Desa Terong yang mengolah hasil pertanian ketela menjadi bahan makanan kebanggaan masyarakat Terong ini. Launching showroom ini ditandai dengan prosesi pemotongan tumpeng yang diberikan kepada Lurah Desa Terong, Sudirman Alfian, SE, dilanjutkan pelepasan balon, pelepasan 5 burung merpati dan terakhir pemotongan pita.Menurut Sukamdam, pengelola produk NIKIMON, program ini adalah sebagai peningkatan kapasitas pemberdayaan sumber daya manusia petani di Desa Terong. Dari kerja keras 100 keluarga miskin di Desa Terong ini, telah terbentuk 5 tempat sub produksi yang tersebar di 5 pedukuhan. Sampai sekarang NIKIMON telah memproduksi 23 jenis makanan yang tiap minggu bisa mencapai angka produksi sebesar 240 kg. Ditambahkan oleh Bangun Rahina, dari Muspika Kecamatan Dlingo, lokasi showroom ini sangat strategis, sehingga akan menguntungkan sekali. Apalagi didukung oleh jejaring pemasaran yang lebih bagus pula. Optimalisasi sales untuk memasarkan NIKIMON juga diperhatikan. Mulai dari kualitas hasil produksi hingga hari kadaluarsa harus betul-betul dicermati, sehingga nantinya memang produk ini dapat diterima masyarakat luas. Masih menurut beliau, produk ini adalah sebagai nilai tambah kesejahteraan keluarga, yang mana hasil pertanian sudah terakomodir dengan baik dan diharapkan akan semakin menekan angka kemiskinan. Harapan yang sama dihaturkan Sudirman Alfian, SE, Lurah Desa Terong, semoga produk NIKIMON ini menjadi terkenal dan masyarakat Terong akan memakai serta mencintai produknya sendiri. Yang dahulunya hasil panen ketela hanya djual tebasan, sekarang dapat diolah menjadi makanan kecil dengan berbagai variasi yang menjadi problem solver bagi gakin di Desa Terong. Produk yang sudah dijual di beberapa swalayan ini diharapkan sebagai kebijakan pengentasan kemiskinan dan peningkatan taraf hidup masyarakat, serta menjadi kekuatan tersendiri dalam perekonomian masyarakat yang akan bersaing dalam era perdagangan bebas yang masuk ke negeri ini

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken