Hidup cemas di lokasi bencana...Dlingo

Dlingo : Harian Jogja :Sudah 10 hari Rukiman tak pulang ke rumahnya pascaperistiwa nahas tanah longsor yang merenggut nyawa putri tunggalnya berumur 10 tahun. Tak hanya Rukiman, sejumlah keluarga lainnya yang tinggal di Dusun Seropan, Desa Munthuk, Kecamatan Dlingo, sampai kini dihantui kekhawatiran luar biasa. Cemas bila seketika tebing setinggi hingga puluhan meter yang mengelilingi rumah warga itu tiba-tiba runtuh.

Rukiman, 44, hanya dapat memandangi rumahnya dari jauh. Semenjak kematian putri semata wayangnya, Meida Wulandari, ia mengaku trauma untuk kembali ke rumah. Sisa puing bekas longsor serta jutaan barang berharga masih tertimbun di dalam tanah. “Kalau mau melihat silahkan saja sendiri, saya enggak kuat kalau ke sana. Trauma kalau mengingat di rumah itu anak saya meninggal,” tutur Rukiman dengan mata berkaca-kaca. Beserta istrinya, Rukiman kini mengungsi di rumah mertuanya di atas bukit. Entah sampai kapan mereka bakal kembali ke rumah. Rukiman hanya berharap dapat pindah dari lokasi nahas tersebut sekaligus membuang sisa kenangan manisnya saat masih tinggal bersama Meida. Sayang, belum ada satu pun yang mau membantu keluarganya untuk pindah, termasuk pemerintah padahal pascabencana sejumlah pejabat mulai Bupati sampai DPRD Provinsi ramai-ramai datang ke lokasi membantu sejumlah sembako.

Slamet Kiswanto, 43, juga merasakan hal serupa. Bukan hanya sekali ini, sejak longsor kedua menghantam rumahnya pada 2007 dan terakhir 3 April lalu, ia tak dapat tidur tenang. Anak istrinya pun sampai kini masih mengungsi di rumah tetangga. “Kalau yang lain tidur nyenyak, kami malah nggak bisa tidur harus berjaga,” kenang Slamet yang baru selesai membersihkan rumahnya dari timbuban tanah dan lumpur saat Harian Jogja datang. Kekhawatiran luar biasa kata Slamet yang juga Ketua RT 04 itu dialami warganya.

Di Seropan, sedikitnya ada lima buah rumah yang berpotensi tertimpa longsor dari tebing di sisi rumah. Tebing yang merupakan kaki bukit bernama Perut itu juga mengandung bebatuan besar yang siap runtuh bila hujan terus mengguyur. “Harapannya dapat di relokasi ke tempat yang enggak jauh dari sini tapi aman,” ujarnya.

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken