Miniatur Hewan Dlingo Ramaikan Pasar Ekspor

Dlingo : KRjogja.com : Sejumlah industri rumahan di Bantul kurang berkembang secara mandiri, akibat minimnya keterampilan penyelesaian tahap akhir. Sehingga sebuah usaha masih melibatkan pihak kedua sebelum sampai ke pembeli. Hal itulah yang saat ini dialami oleh Wiji (34) warga Sendangsari RT 01 Desa Terong Kecamatan Dlingo Bantul.

Wiji mengatakan, kendala perkembangan industri kerajinan miniatur hewan miliknya karena tidak punya keahlian dalam hal membatik kayu. Sehingga penyelesaian tahap akhir itu diserahkan orang lain. “Terus terang kami tidak punya keahliandalam membatik, sehingga proses itu kami serahkan orang lain ,” ujar Wiji di rumahnyal. Padahal kata Wiji, prospek pasar ekspor kerajinan miniatur hewan sangat potensial. Ia yakin bila ada yang memberi keterampilan membatik kayu usahanya akan lebih berkembang.

Usaha yang dirintis sejak tahun 1998 ini mempekerjakan tujuh karyawan. “Pasaran miniatur hewan ini merambah pasar luar negeri, tetapi lewat perantara,” ujar Wiji. Selain kendala keterampilan, bahan baku kadang juga sulit terutama kayu pule. Selama ini pemesan meminta bahan baku tertentu. Begitu pula dengan miniatur hewan.

Tetapi saat ini Wiji baru mengerjakan pesanan hewan kura-kura, angsa serta sejumlah hewan lainnya. “Apa yang saya buat tergantung pesanan pembeli,” ujarnya. Dijelaskan, dalam setahun paling tidak ada empat kali pesanan dalam jumlah besar. Ia yakin bila keterampilan batik kayu telah dikuasai usahanya semakin berkembang.

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken