Pengrajin Dlingo Perabot Indekost Kebanjiran Order

Dlingo : jogja.tribunnews: Penerimaan mahasiswa baru di sejumlah universitas di Yogyakarta, membawa berkah bagi pedagang furniture indekost. Mereka mulai kebanjiran orderan menyusul permulaan kuliah dimulai September ini. Sejumlah furniture kost seperti meja belajar, almari, tempat tidur, rak buku, dan rak sepatu mulai diburu mahasiswa yang sebagian besar adalah penghuni baru kost kosan. Pedagang perabot kost ini mengaku mengalami kenaikan omzet pendapatan 50 persen dari hari biasa.

"Kenaikan permintaan sudah naik sejak dua minggu lalu pasca lebaran rata-rata 30 hingga 50 persen setiap harinya. Terutama akhir pekan lalu pembeli mencapai 20 orang orang dari rata-rata 5 orang per harinya," kata salah satu penjual furniture kost di Jalan Colombo, Samirono, Rakhmat.

Ia juga mengaku dengan banyaknya pelanggan pendapatan kotor juga meningkat dari Rp 200 - Rp 300 ribu menjadi Rp 300 - 500 ribu per harinya. Menurutnya trend seperti ini biasa terjadi setiap masuk tahun ajaran baru, pasalnya mayoritas indekost di Yogyakarta masih banyak yang belum terisi perabotan. Pedagang lainnya, Tukiman mengatakan setidaknya 10 kios perabot indekost yang ada di kawasan Samirono. Para pedaganganya berasal dari daerah Dlingo Kabupaten Bantul untuk bahan furniture para pedagang mendatangkan kayu sengon dari Wonosobo.

Meski terjadi kenaikan permintaan, ia mengaku harga perabot tersebut tidak naik misalnya meja belajar dijual dari harga Rp 50 ribu, rak buku Rp 40 ribu - Rp 80 ribu, almari gantung Rp 250 ribu, almari kecil Rp 100 ribu, tempat tidur Rp 250 ribu, dan lain-lain.

Tukiman menambahkan selian melayani pembelian langsung, pedagang furniture indekost juga menerima pesanana barang sesuai keinginannya, namun pelanggan perlu menunggu sekitar 3- 5 hari dengan harga yang sesuai dengan bahan yang diminta. "Untuk harga yang kami tawarkan biasanya sudah pas, kecuali untuk pembeli dalam jumlah banyak kami berikan potongan harga atau gratis ongkos antar," tutupnya.

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken