DERITA SUPIYATI DLINGO TAK KUNJUNG HENTI-Keluar Kawat dari Mulut,

Suasana Ruang Paviliun Zam-Zam Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul kemarin terlihat sedikit berbeda. Lantunan doa dan pembacaan ayat-ayat suci Alquran tak henti berkumandang. Sementara Supiyati yang kini mulai mengenakan jilbab terlihat masih terkulai lemah.

Penyakit aneh dengan ribuan paku serta jarum yang terus keluar dari tubuhnya menjadikan siksaan tersendiri bagi warga Arjomulyo,OKU Timur, Sumatera Selatan ini. Seringkali dia merintih dan meringis tatkala jarum keluar dari bagian kaki atau tangannya. Pasien yang akan menetap di tanah kelahiran orang tuanya di Dusun Seropan I,Muntuk, Dlingo,Bantul inipun terus dibimbing dalam berdoa sesuai dengan ajaran agama Islam yang dianutnya.

“Sebenarnya pasien sudah boleh pulang dan menjalani rawat jalan.Namun, secara nonmedis pasien belum fasih dalam membaca doadoa,” kata Direktur RS Nur Hidayah Arrus Ferry. Kondisi ini akhirnya memaksa Supiyati masih harus menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.Tidak jelas kapan perempuan yang menderita penyakit seperti santet ini harus tersiksa oleh paku,jarum serta kawat besi atau bendrat ini bisa pulang.

“Penyakit pasien cukup aneh dan pengobatan nonmedis ini sangat penting sehingga pasien harus benar-benar fasih berdoa,”terangnya Bahkan, di sela sela pembacaan doa yang dilakukan oleh ustaz dari KotagedeYogyakarya,petang kemarin,dari mulut Supiyati masih keluar kawat bendrat masih baru.Mirisnya, kawat inipun melintang di langitlangit mulut hingga membuat perempuan ini pingsan. Kawat warna hitam dengan panjang sekitar 5 centimeter itu keluar bersama cairan yang dimuntahkan Supiyati.“Kawat bendrat itu tampaknya masih baru.

Belum berkarat,” kata Tukijan,kerabat Supiyati yang mengikuti proses rukyah kemarin petang. Seusai dirukyah,Supiyati baru siuman dan kondisinya tampak lemas.Tenaganya terkuras untuk mengeluarkan kawat yang diduga masuk ke tubuhnya dengan perantara makhluk halus atau jin itu. Selain tubuhnya lemas, Supiyati kemarin tidak lagi bersuara seperti hari-hari sebelumnya.Dia hanya menggeleng dan menunduk sebagai isyarat bagi kerabat yang menungguinya.

Supiyati telah dirawat selama delapan hari di rumah sakit ini. Selasa (2/10) lalu, sebuah paku plafon dengan panjang 10 centimeter juga keluar dari mulut perempuan yang merasakan keanehan sejak menikah di pertengahan tahun 2010 lalu itu.“Waktu itu Supiyati mengeluh sakit di lehernya kemudian dia terus terbatuk-batuk dan mau muntah.

Namun dia kemudian pingsan,dan mulut terbuka, setelah dicek ada paku besar yang melintang.Paku pun berhasil keluar,”ucap kerabat lainnya Yekti Utami. Wanita yang tekun dan sabar menunggu adik sepupunya inipun mengaku sedih akan derita yang tidak berkesudahan ini.Dia berharap Supiyati segera mendapat kesembuhan.

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken