Dlingo : TRIBUNJOGJA - Gunawan, Warga Terong, Dlingo Bantul merasa terancam akan terlibat dalam kasus dugaan korupsi rehab rekonstruksi gempa. Ditemui saat dia dan beberapa warga meminta perlindungan LBH DIY, Senin (8/10/2012), dia mengaku, kronologi aliran dana juga melewati kelompok masyarakat (pokmas). Dia salah satu pemegang rekening yang diberikan fasilitator sosial (fasos) di wilayahnya.
Namun dia merasa tidak bersalah. Pasalnya, dia hanya dikorbankan oleh para fasos. Disebutkan, pada 2007 Fasos menganjurkan penerimaan dana rekonstruksi Rp 6 juta per keluarga. Namun masyarakat diminta menandatangani Rp 15 juta. Sementara warga menerima Rp 6 juta, di rekening Gunawan masuk Rp 7 juta. Sisanya, diduga masuk fasos.
"Saya tidak tahu menahu. Rekening itu dibuat dengan akal-akalan fasos. Saat itu fasos mengajak kami bersembilan (perwakilan Pokmas) putar-putar dan tiba-tiba membuatkan kami rekening," katanya. Bukti dugaannya bahwa fasos bersalah, yaitu dari 10 perwakilan pokmas, hanya 9 yang dibuatkan rekening, sedangkan satu perwakilan tidak mendapat. Satu rekening itu kemudian muncul atas nama fasos.
0 Melu Omong:
Posting Komentar
Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken