Jalur-Jaur Maut Kecamatan Dlingo (Jalur Brambang)

Dlingo : Kecelakaan lalu lintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya. Di negara maju masalah keselamatan jalan sangat diperhatikan untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas dan jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Hal ini menjadi indikator terhadap pentingnya memahami karakteristik kecelakaan. Untuk mengetahui karakterisitik kecelakaan, mengetahui lokasi rawan kecelakaan (black spot) di kecamatan Dlingo bisa dilakukan melalui observasi langsung, baik jumlah korban maupun datat statistiknya agar juga dapat diketahui besaran biaya kecelakaan. Namun saya tidak begitu yakin karena meskipun terdokumentasi analisis statistinya sampai saat ini belum pernah dipublikasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat mampu mengenali resiko kecelakaan lalu lintas di daerahnya.
Daerah / lokasi rawan kecelakaan (black spott) adalah suatu lokasi dimana tingkat kecelakaan tinggi dengan kejadian kecelakaan berulang dalam suatu ruang dan rentang waktu yang relatif sama yang diakibatkan oleh suatu penyebab tertentu.
Kita mulai dari ujung utara, perbatasan kecamatan Dlingo dengan Kecamatan Patuk, ada satu lokasi Black Spot yaitu Tanjakan Brambang, pada tanjakan ini kecelakaan lalulintas yang sering terjadi adalah kendaraan yang sering terperosot mundur akibat dari kelebihan muatan atau bisa jadi karena mobil yang kurang prima dan bisa juga karena sopir yang kurang berpengalaman/pengalaman pertama menaiki tanjakan brambang. sekilas apabila di lihat dari bawah, tanjakan ini nampak tidak begitu tinggi, namun sebenarnya tanjakan brambang merupakan tanjakan berkarakter vertikal hampir kelok pada sisi ter atas tanjakan.
Sehingga perlu teknik khusus jika ingin menaikinya. berdasar pengalaman pribadi, apabila mobil dalam kondisi bagus namun bermuatan maksimal sesuai tonase kapasitas muat kendaraan, usahakan sekitar 10 meter sebelum tanjakan berhenti dan meng oper gigi transmisi pada gigi terendah (gigi satu ). Persiapkan balok kayu pengganjal roda, atau amati sepanjang kanan kiri jalan, apakah tersedia atau ada bongkahan batu yang juga biasa di pakai para pengemudi untuk menganjal, memang biasanya tersedia. lalu nyalakan lampu bahaya, lalu setelah posisi berada di tengah tanjakan putaran mesin akan dapat dirasakan dan dikenali, apakah mampu melanjutkan atau tidak. tentu saja dengan merasakan pedal gas dan sisa gas yang tersedia untuk melanjutkan naik sampai ke puncak tanjakan.
Apabila dirasa tidak mesin kendaraan tidak mampu, jangan sekali kali memainkan stir dan berjalan zig zag, hal ini berbahaya karena terkadang ada kendaraan dengan kecepatan tinggi dari arah atas meskipun jalan terkesan sepi. Apabila memang dirasa mesin tidak kuat langsung injak rem dan hand rem tanpa menginjak pedal kopling jika mesin mati. namun juka mesin hidup lakukan prosedur normal dalam kondisi kendaraan berhenti. kemudian segera kernet atau mitra perjalanan anda untuk turun dan menganjal roda, setelah kendaraan berhenti dalam posisi aman, sebaiknya kurangi beban kendaraan anda ditempat anda berhenti, dan setelah beban berkurang silahkan lanjutkan perjalanan. karena jika kembali mundur ke belakang sanggat beresiko dan berbahaya, beberapa kali kecelakaan terjadi karena pengemudi memundurkan kendaraannya dalam kondisi muatan berat.
Ratusan kendaran pernah kecelakaan di daerah ini, baik terperosot mundur ke belakang dan masuk jurang, terbakar, atau terguling. Tidak sedikit juga akibat teknik zig zag terjadi kecelakaan beruntun, yaitu kendaraan dari atas bertabrakan dengan kendaran dari bawah.
Rekomendasi : Jalan mulai rusak, Tidak ada rambu-rambu dan petunjuk yang pasti yang bisa dikenali bahwa tanjakan brambang adalah area Black Spot, Tidak ada pagar besi pengaman jalan, jalan kurang lebar sehingga ketika terjadi pengemudi yang zig zag dalam mensiasati muatan berat lebar jalan hanya cukup untuk satu kendaraan. 

 Jalur Maut Lainnya

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken