Gema Angkasa berbagi dan Berbagi Lagi "SEDIH"

Dlingo : (Narasi Oelh Kr.com) Purwanto yang hanya
menyisakan tulang dan kulit makin menunjukkan jika lelaki 31 tahun itu dalam keadaan sakit. Tidak ada aktivitas bisa dilakukan, kecuali sorot matanya yang terlihat mengikuti setiap gerak orang datang menjenguk. Kini Purwanto dalam batinnya berharap Allah memberikan kesembuhan agar tidak jadi beban pemuda-pemudi dan masyarakat Dusun Banyu Urip Desa Jatimulyo Kecamatan Dlingo Bantul. Sekarang keluarga miskin itu memang baru diuji oleh Yang Maha Kuasa. Selain Purwanto, Ny Poniyem ibunya juga terbaring tidak berdaya lantaran terserang kanker. Dalam kondisi tidak berdaya keduanya dirawat Purwoko anggota keluarga yang tersisa. 
 
 
Termasuk bagaimana cara memenuhi kebutuhan keseharian keluarganya. Mengingat bapaknya sudah meninggal beberapa tahun lalu.

Purwoko mengungkapkan, peristiwa pilu kakanya terjadi awal Juni 2016 lalu. Waktu itu setelah menjalani operasi kanker jinak mendadak sakit dan badannya berangsur susut. Berbagai upaya dilakukan, namun hingga sekarang belum juga sembuh. "Segala aktivitas ditempat tidur, tidak bisa bangun, tidak bisa bicara lagi, hanya kedipan mata sebagai isyarat komunikasi. Saya yakin Allah memberikan pertolongan," ujar Purwoko lirih.

Sementara suasana berbeda di Dusun Seropan Desa muntuk kami menemukan beberapa kali masyarakat setempat menderita sakit dan permasalahan sosial lainnya, yang sampai saat ini tidak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. dialah Tri widiatmoko( 17 th) anak ke 3 dari tiga bersaudara, putra bapak sogiran dan ibu paisem. Alamat: Rt 02, seropan 3, muntuk, dlingo , untuk mnghidupi keluarganya bapak sogiran bekerja sebagai tukang kayu. Gema Angkasa Hanya mampu sedikit meringankan beban mereka, mudah-mudahan dengan Tulisan ini dapat diketahui berbagai pihak dan ada gerakan untuk menindaklanjuti permasalahan yang terjadi.
 

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken