Tanam Pohon Ke Girisekar Kecamatan Panggang Kabupaten Gunungkidul

Dlingo : 09 Mei 2017 : kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan yang sudah kami laksanakan bersama antara pemerintah Desa Girisekar Kec. panggang pada tahun 2016. kali ini kami melakukan droping bibit pada komunitas Mijil wengi untuk ditanam bersama-sama oleh masyarakat desa girisekar. berikut adalah info berita dari Sorotgunungkidul.co/gunungkidul.sorot.co.
 
Mengembangkan potensi sebuah desa dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai bentuk kerja nyata bagi masyarakat. Sebab pada dasarnya tidak semua program pemerintah dapat dilaksanakan demi memenuhi kebutuhan masyarakatnya tanpa adanya partisipasi semua pihak.

Seperti halnya yang dilakukan oleh beberapa orang yang mengatasnamakan dirinya Komunitas Malem Setu (KMS) Mijil Wengi di Desa Girisekar, Kecamatan Panggang.

Dengan beranggotakan sekitar 20 orang dari berbagai latar belakang profesi, usia, gender hingga kepercayaan, KMS Mijil Wengi hadir untuk menjadi jembatan yang menghubungkan dengan berbagai pihak termasuk membantu program pemerintah. Meskipun begitu, komunitas ini secara tegas independen dan tidak berafiliasi dengan kepentingan partai politik manapun.
Awal berdirinya komunitas ini pada akhir tahun 2016 silam dan terinspirasi dari kegiatan komunitas Lintas Batas Yogyakarta Gema Angkasa di Dlingo Bantul, sehingga kita memutuskan membentuk Komunitas Malam Setu Mijil Wengi karena sering kumpul pada malam Sabtu. sekarang tempat kumpulnya di warung kopi Kandang Sapi milik Pak Bowo,” papar Suradiyanto, salah satu pemrakarsa komunitas, Jumat malam (05/5/2017).

Sedangkan menurut salah satu anggota lainnya, Sudaryanto, kegiatan yang sudah dilaksanakan KMS Mijil Wengi adalah penentuan Hari Jadi Desa Girisekar dari para tokoh-tokoh masyarakat untuk menelusuri sejarah. Disamping itu juga yang kini sedang dalam proses adalah penanaman pohon pepaya California dengan memanfaatkan lahan pekarangan warga sebagai tambahan ekonomi.
Kita mencoba merubah pola pikir cara bertani masyarakat dengan pepaya sebagai jembatan untuk menuju ke program lainnya,” kata Sudaryanto.

Selain untuk bermitra dengan berbagai pihak manapun, KMS Mijil Wengi juga mendorong partisipasi Karang Taruna Desa Girisekar yang eksistensinya naik turun. Motivasi tersebut dimaksud sebagai bentuk kerjasama yang sinergis dalam membangun masyarakat desa Girisekar yang lebih partisipatif, khususnya generasi muda.

Tujuan kerjasama dengan Karang Taruna sendiri adalah untuk membangun regenerasi komunitas dengan melibatkan partisipasi kaum muda. Meskipun yang ikut komunitas tersebut harus dibatasi umur minimal 17 tahun dengan pertimbangan agar tidak mengganggu jam belajar bagi yang masih bersekolah.

Menjadi anggota komunitas tersebut tentu harus memiliki kesadaran dan kesukarelaan, karena dalam KMS Mijil Wengi sendiri tidak ada struktur formal yang justru mengekang partisipasi anggotanya.
Ikut anggota komunitas ini juga memiliki tantangan tersendiri dalam lingkungan keluarga. Jadi kadang saya harus bisa meyakinkan istri saya terkait komunitas sebagai tujuan yang positif agar tidak ada kekhawatiran. Karena kita kalau kumpul kan setiap malam Sabtu dan kadang-kadang sampai pagi,” tambah Hendi Prihantono, anggota KMS Mijil Wengi.

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken