Pagi hari berjalan kaki menyusuri sepanjang jalan kota Wonosari gunungkidul yogyakarta dengan sebuah tas berisi peralatan ( Sikat, Semir KIWI, Lap basah, dan sebotol minuman "wedang Putih" tetap bermerek seh label "Danone" ). Sandal japit pakaian seadanya dengan wajah optimis dia terus menyusuri lorong-lorong perkantoran di Pemda Gunungkidul yogyakarta. berikut wawancara saya dengan Bu Darmi :
Sejak kapan bu menjadi tukang semir sepatu : 'wo....gini critanya mas " dulu saya menjadi pembantu rumah tangga di asrama brimob kentungan, trus setelah itu saya jual makanan keliling, setelah itu saya ketemu dengan Ibu....?(lupa namanya, Tapi dia seorang PNS), lalu oleh ibu ? itu saya di arahkan untuk menyemir sepatu dan diarahkan juga untuk keliling kantor se-Pemprov Yogyakarta. ya karena saya merasa pekerjaan ini bisa menghidupi keluarga ya saya teruskan sampai sekarang.
Loh...lha suami kerja apa bu : " suami saya kerja juga mas dia dagang kaos kaki, suami saya lahir di cilacap dan besar di klaten."
Pun gadah Anak belum bu : " anak saya satu mas dia lahir tahun 86, sekarang sudah lulus SMA, dulu saya menikah umur 14 tahun jadi ya...saya dan anak saya itu besarnya bareng, ini foto anak saya mas ( Sambil memperlihatkan sebuah foto).
Pun gadah Anak belum bu : " anak saya satu mas dia lahir tahun 86, sekarang sudah lulus SMA, dulu saya menikah umur 14 tahun jadi ya...saya dan anak saya itu besarnya bareng, ini foto anak saya mas ( Sambil memperlihatkan sebuah foto).
Wah ganteng anake bu : " wah mas ini kok ngalem lho....." anaknya sekarang kerja apa bu : " Anak saya sekarang kerja buruh mas...dia bikin Gypsum, pasang Gypsum sambil nyambi-nyambi". rumahnya mana to bu : " rumah saya itu desa karang rejek mas jalan baron dekat mushola Al Huda " ( Aku malah binggung karena belum pernah melihat daerah yang sedang bu darmi bicarakan, Tapi sebagai seorang wartawan pemula aku bisa menyembunyikan wajah ketidak tahuanku ).
Sudah punya rumah sendiri Bu : " kebetulan saya itu dulu 5 bersaudara tapi 4 saudara saya sudah meninggal sejak kecil jadi mau tidak mau sayalah yang harus mengurus orang tua, meskipun orang tua saya juga sampai saat ini masih giat sebagai petani. Jadi ya rumah itu ya milik orang tua saya". Punya usaha lain tidak bu : " saya kalo senin, selasa, rabu, kamis nyemir sepatu dan kalo jum'at, sabtu, minggu saya jual mainan anak-anak di pasar wonosari, kadang saya jua menjual kaos kaki sama seperti suami saya.
Bu ada keingginan untuk bekerja di rumah, misalnya buka warung, toko atau yang lain : " mas saya bisa bekerja seperti sekarang ini sudah alhamdulilah, tapi mudah-mudahan kalo di kasih rejeki saya akan mencoba untuk membuka usaha, tapi kira-kira kapan ya mas...( Loh Si Ibu Darmi malah balik nanya saya ).....ok...bu darmi matur nuwun ngih....saya tak keliling lagi.
Demikian wawancara saya, dan mari kita renungkan......14 tahun sudah menikah.....5 bersaudara dan 4 saudaranya meninggal......Suaminya seorang perantau.....anaknya bekerja untuk membantu orangtua.....Orang tuanya giat sebagai petani......" APAKAH MEREKA PANTAS DI SEBUT PEMALAS, Mereka hanya TERPINGGIRKAN OLAH JAMAN "......Bagiku Bu darmi adalah seorang Kartini yogyakarta yang tidak tertulis dalam buku sejarah....." dan aku yakin banyak Kartini-Kartini lain di negeri ini.....dan tahukah kita bahwa "salah satu perintis pembangunan Surga itu adalah para Kartini yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk kebaikan dunia dan akhirat ".
0 Melu Omong:
Posting Komentar
Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken