The Dlingo Key for Proper Living

Mbah Wir dan keluarganya tinggal di Dlingo bantul, salah satu wilayah kecamatan di Bantul yang terletak di pegunungan kapur yang tandus, kering, dan selalu kekurangan air. Sumur di Dlingo mengandung debit air berbeda, sebagian sumur malah tidak memancarkan air, dan sendang menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sumur Mbah Wir yang berfungsi cukup baik menjadi andalan warga sekitarnya.

Mbah Wir juga memiliki sarana sanitasi yang bersih. Namun gempa 27 Mei menghancurkan rumah dan sanitasi di rumah Mbah Wir. Seluruh fasilitas sanitasi warga yang rusak dan tidak bisa lagi digunakan memaksa warga buang hajat di ladang milik Mbah Wir. Tidak membiarkan lingkungannya menjadi tidak sehat Mbah Wir berinisiatif membangun sanitasi sederhana berbentuk bedeng dari bambu.
Pada saat fasilitas sanitasi yang lebih memadai akan dibangun di dusunnya Mbah Wir tetap bersikap terbuka dengan memberikan pelataran rumahnya untuk lokasi pembangunan. Fasilitas sanitasi ini digunakan oleh warga sekitar dan Mbah Wir yang merawatnya hingga kini, demi kebersihan dan kesehatan lingkungannya.
( Sumber : http://orcafilms.blogspot.com/ )

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken