Dlingo : hendroplered.com : Lelaki, 50 tahun ini, tinggal di dusun Tekik, desa Temuwuh, Kec. Dlingo. Di daerah tersebut menurut Giyarto, orang yang awalnya menjadi sales keliling Rak Rak-an, dan mendapat uang jajan saja….dan inilah karier pak Gi, demikian panggilan akrabnya.
Saat aku “ Ngeyup” dari Hujan yang mengguyur daerah itu, di emper rumahnya tampak beberapa Rak rak-an yang siap jual, dan juga almari. Sekarang, Pak Gi tak lagi memanggul Rak rakan. Cara menjualnya tetap saja keliling. Hanya transportasinya paki Pic-up. Daerah sasarannya Purworejo, Kebumen. Sehingga kadang 2 – 3 hari baru Pulang. Hasilnya untuk beaya hidup, serta “Ragat” sekolah anaknya. Tak heran, kalau setelah Lulus tahun kemarin, anak Sulung ( perempuan) nya, konon kerja di Hotel Ibis, Jakarta . Sedangkan anak ke 2 ( laki laki ) masih klas II SMK Dlingo, jurusan Elektronika.
Aku sempat menanyakan, apakah ada bimbingan / pelatihan dari Mahasiswa KKN, LSM atau Pemerintah setempat.?. dia menjawab dengan Jujur : Belum pernah ada !.Pak Giyarto, patut kita acungi jempol. Meskipun ditengah krisis dan sulitnya mencari Uang di jaman ini, dia tetap tegar dan Optimis. Meskipun dijaman sekarang, masyarakat umum lebih suka rak rakan yang terbuat dari Almunium atau Stainless, tetapi Rak- Rakan yang terbuat dari kayu jati itu masih ada yang berminat juga. Ditanya soal Alamari, Pak Gi mengatakan bahwa dia hanya mabil mentahan dari Solo. Dari bahan kayu Akasia. Kemudian dipoles dengan Plitur buatannya sendiri. “ Gitu aja sudah laku kok mas !“.katanya mengakhiri pembicaraan.
Trimakasih Buat Mas Hendro Pleret yang telah menemukan satu lagi pejuang-pejuang kehidupan Dlingo kulit keriput mereka bukan sebuah lukisan buatan berwarna coklat, namun sebuah peta perjalanan hidup yang menuntun mereka sehingga menjadi seperti itu. Itulah wong Dlingo asli, Tak mengenal yang namanya "s""u""l"i"t," karena semua mudah asal kita segera melangkah.
0 Melu Omong:
Posting Komentar
Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken