Dlingo : Gempa 5.0 Skala Richter (SR) yang terjadi Sabtu (21/8) pukul 18.41 WIB kemarin di wilayah Bantul menyebabkan Tiga orang dirawat di RSUD Panembahan Senopati, semuanya di bangsal Melati, enam orang dirawat di RS Nur Hidayah dan sisanya dirawat di tempat. Adanya korban yang cedera tersebut diduga saat menyelamatkan diri ketika terjadi gempa mereka panik berlebihan sehingga warga kurang hati-hati. Beberapa warga Dlingo menjadi korban namun umumnya cidera yang dialami beruapa luka lecet terbuka, jempol kaki terluka, luka pergelangan tangan, dan luka lecet serta terkilir. Sedangkan Eko warga Banyu Urip Jati Mulyo Dlingo menjelaskan, semua warga di desanya berhamburan keluar rumah. Bahkan hingga pukul 22.00 WIB warga enggan masuk rumah.
Camat Dlingo Hermawan Setiaji SIP MH menyatakan, secara umum di Dlingo tidak ada rumah mengalami rusak berat. ”Ada memang, rumah yang rusak, kebanyakan gentengnya rontok dan tembok retak, itu saja tidak banyak,” ujarnya. Gempa berkekuatan 5 SR juga menyebabkan kerusakan ratusan rumah kategori berat dan ringan di Kecamatan Dlingo dan Imogiri Bantul. Masjid ‘Nurul Ummah’ Dusun Cempluk Mangunan Dlingo mengalami rusak berat. Hampir 50 persen bagian tembok retak-retak juga bagian tiang masjid dan atap kubah hingga hampir roboh dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 30 Juta. Takmir masjid Nurul Ummah Rudiyanto mengatakan, guncangan gempa juga mengakibatkan genteng rontok dan beterbangan hingga mencapai 25 meter dari lokasi masjid. Beberapa tiang dan kerangka atap dudur patah.
0 Melu Omong:
Posting Komentar
Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken