Sisi Gelap Manusia

Dlingo : Sebagai insan yang merdeka tentu kita memiliki banyak pilihan. Sebagai Manusia yang beradab tentu kita memiliki tujuan mengelola kehidupan pada pola tatanan dengan harapan memuaskan sisi-sisi kemanusiaan. Memahami banyak hal dalam gudang ilmu dan akal dijagad bernama bumi, mungkin dapat di bantu dengan rumus-rumus kreasi akal. Namun memahami bahasa tersirat yang disampaikan lewat jagad jiwa serasa memaksa untuk selalu inggat -Nya.

Apa yang akan anda lakukan jika melihat banyak anak-anak dan orang-orang dewasa yang sanggat anda kenal dalam kondisi mati. Kematian itu bercirikan wajah putih dan berbintik hitam di kening. Dalam kematian itu anda melihat jenazah yang masih meneteskan air mata dan air mata itu mengalir deras dalam kematian  setiap orang. Masihkah anda berlogika karena yang anda lihat apa bila di logika " Tidak Mungkin, Wong Mati kok masih bisa menangis". Sementara meraka yang masih hidup sibuk mencari kain untuk mengusap air mata mereka yang sudah mati. Sedangkan anda tahu bahwa setiap hari akan ada kematian serupa, sebuah kematian yang terjadwal dan anda sendiri akan mengalaminya. Sempatkah anda untuk mencari kain pengusap air mata bagi yang sudah mati namun selalu banjir air mata. Ataukah anda akan berlari mencoba menghindar dari kematian, atau sekedar berserah dan bersiap menerima kematian namun membiarkan tetesan air mata orang-orang yang mati membanjiri tempat dimana anda berserah.

Apa yang akan anda lakukan jika tiba-tiba didepan rumah saat anda sedang bersantai, tiba-tiba datang se ekor kucing hitam yang menatap anda. Sebuah tatapan yang mungkin saja anda kenal atau bahkan anda belum pernah mengenal tatapan itu. Se ekor kucing hitam yang seolah memahami bahasa anda, namun ketika kucing itu bersuara anda tidak bisa memahami bahasanya sedikitpun. Padahal ketika anda bisikan kata-kata kucing itu seolah menjawab pertanyaan anda. Apalagi kucing itu semakin mendekat dan dekat namun tetap menatap anda seolah berhati-hati dan tetap waspada dalam sebuah ketakutan.

Apa yang akan anda lakukan jika seorang produser filem memutar sebuah filem hasil karyanya, namun hanya anda sendiri yang boleh menonton filem itu. Sebuah tontonan yang pemerannya adalah anda sendiri, sedangkan anda tahu adegan yang anda mainkan. Sebagian adegan yang anda yakin tidak mampu menyaksikannya, tapi produser filem itu tidak perduli Dan anda tetap harus menontonnya. Anda tetap ingin menonton filem itu untuk melihat kesempurnaan akting anda. Namun Anda yakin kesalahan-kesalahan fatal dalam adegan itu sebagian akan membuat anda terjatuh menurut keyakinan anda. Sedangkan ketika anda diperlihatkan adegan pembukaan saja anda sudah menangis tersedu dan hati anda berontak untuk tidak melanjutkannya. Apakah anda masih ingin menjadi aktor atau aktris dalam filem yang anda bintangi?







 

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken