Pada Barisan Apakah Aku??

Dlingo : Tidak Perlu Panjang dan Tidak perlu berbelit-Belit, pahamilah aku sebagai :

1.Orang yang mengadakan pertemuan untuk membicarakan masalah akidah disertai dengan perasaan takut akan kekejaman dan kekerasan. Menuntut ilmu-ilmu yang bermanfaat dan mendiskusikannya, mengilhami diri untuk berdiskusi seputar keyakinan dan pengetahuan masyarakat mengenai keyakinan atau perilaku sehingga diperoleh bukti-bukti dan pengetahuan bahwa janji Allah pasti benar dan sesungguhnya kiamat itu pasti terjadi tanpa ada keraguan di dalamnya.
2.Orang yang pernah terlanjur mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran yakni perkataan keji, dusta dan zhalim.
3.Orang yang jauh dari Anugrah keimanan sehingga tidak mengenal Allah namun mencoba mengingkari keyakinan yang sesat dan semu.
4.Orang Yang Sepakat mengenai keyakinan kebenaran sejati dan menyadari bahwa tidak mungkin menjelaskannya kepada Siapapun, lalu memohon kepada Allah Ta’ala supaya dimudahkan.
5.Orang Yang Berusaha Berlindung ke gua yang pintunya di sebelah utara, sehingga tidak terkena sinar matahari; baik ketika terbit maupun saat terbenam yang belum genap selama tiga ratus sembilan tahun.
6.Orang yang masih memiliki Rasa takut karena gua berdekatan dengan kota.
7.Orang yang berusaha saling bertanya pada diri sendiri untuk menemukan jawaban yang sesungguhnya.
8.Orang yang masih butuh uang perak, sebagai manusia biasa sama dengan yang lain. berusaha Memakan makanan yang baik-baik dan memilih makanan-makanan yang layak dan sesuai dengan selera  selama tidak melebihi batas-batas kewajaran.
9.Orang yang sedang kesulitan memelihara, melindungi serta menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat menimbulkan fitnah dalam urusan agama dan menyembunyikan ilmu yang mendorong manusia berbuat jahat.
10.Orang Yang Ingin Semakin Mencintai agama, meninggalkan kejahatan, seperti kemadharatan dan kerusakan yang mengundang kemurkaan Allah dan kewajiban meninggalkannya.
11.Orang yang berharap Mendapatkan pengakuan dari para penguasa kebaikan dengan dimuliakan. Sampai para penguasa tersebut berniat membangun sebuah rumah peribadatan di atas gua. Sebagai wujud penghormatan dan pengagungan dari manusia.

Mudah-mudahan aku berguna dan berharap tidak mengikuti golongan apapun dari ajaran untuk kepentingan apapun kecuali hanya karena Allah SWT dan atas petunujuk yang paling bisa kupahami tanpa niat pengingkaran dan semata hanya menjalani sebuah pilihan sebagai insan rendahan dimuka bumi dan menjadi salah satu pemuda khafi “Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.” (Al-Kahfi: 22).

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken