Retribusi Kebun Buah Mangunan Dlingo ditarget Rp30 juta

Dlingo : harianjogja.com : Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Bantul menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi wisata kebun buah dan sayur Mangunan, Kecamatan Dlingo, pada tahun ini sebesar Rp30 juta. Penetapan target Rp30 juta didasarkan pada jumlah PAD 2010 yang disumbang dari retribusi Mangunan mencapai Rp25 juta. Kepala Distanhut Edy Suhariyanta meyakini target yang ditetapkan tahun ini diprediksi bakal tercapai.

“Kami [Distanhut] tidak mau berjanji memasang target besar, yang realistis saja, tetapi target Rp30 juta setahun pasti tercapai,” tegasnya kepada Harian Jogja, Sabtu (28/1). Edy menegaskan hal itu karena pada Desember 2010 kebun buah dan sayur Mangunan meraup pendapatan sampai Rp9 juta. Sejak dibuka pada Januari 2010, pengunjung di Mangunan paling banyak memanfaatkan wisata outbond, kemah dan sepeda gunung karena objek wisata ini hanya dapat dinikmati pada musim tertentu.

Karena itu, Edy mengungkapkan kedepannya sejumlah fasilitas permainan anak perlu ditambah untuk menggaet minat wisatawan. “Pernah kami usulkan untuk pembangunan dan penambahan fasilitas tapi belum disetujui karena anggaran terbatas,” katanya. Bagian sekretariat agrowisata kebun buah dan sayur Mangunan Rujiyati mengatakan pada hari libur rata-rata pengunjung mencapai 400 orang. Pengunjung itu mayoritas kalangan mahasiswa dan pelajar yang mengadakan acara malam keakraban. Para pengunjung kebanyakan menggelar outbond dan kemah sementara pada hari biasa, pengunjung rata-rata hanya 50-70 orang. Para pengunjung itu dipungut retribusi sebesar Rp5.000 per orang. Biaya itu belum termasuk sewa homestay atau aula bila diperlukan.

Terkait dengan biaya operasional setiap tahunnya, Edy memaparkan target yang dicanangkan tahun ini tetap belum bisa menutup biaya operasional Mangunan. Per tahunnya, Mangunan membutuhkan biaya operasional sebesar Rp160 juta. Menurut Kepala Distanhut, biaya operasional sebesar itu ditutup melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Biaya operasional masih besar karena ada 30 karyawan yang dipekerjakan mengelola kebun buah,” ungkapnya

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken