Kerajinan Bunga Kering, Indah dan Ramah Lingkungan dusun Jurug, Temuwuh, Dlingo

Dlingo : Tidak setiap orang dapat telaten dan punya waktu untuk merawat bunga karena berbagai kesibukannya. Namun bukan berarti mereka tidak dapat mempercantik rumah dengan bunga, karena ada bunga kering yang lebih praktis. 

Selain harganya terjangkau dipastikan bunga kering akan tahan lama Di dusun Jurug Desa temuwuh Kecamatan Dlingo anda akan menemukan sentra pengembangan kerajinan bunga kering yang kini jumlahnya semakin banyak. Salah satu pengrajin mengatakan kerajinan ini menjadi usaha pokok bagi warga. Salah satu pengusaha perempuan dusun ini bernama Wartinem kini sudah mempunyai 8 pekerja dan kebanyakan pekerjanya adalah perempuan. 

Pembuatan bunga kering cukup sederhan, Namun tetap membutuhkan ketelitian dan ketrampilan agar rangkaian bunga tetap menarik. Untuk membuat bunga kering memerlukan bahan baku yang bersifat alami seperti daun lontar, biji-bijian, bambu dan kulit batang pisang. Setelah melalui proses penjemuran dan perwarnaan bahan tersebut dibentuk dan dirangkai menjadi setangkai bunga kering yang indah. 

Menurut wartinem untuk mendapatkan bahan baku seperti lontar didatangkan dari dongkelan dan jawa timur untuk daun lontar dibeli dengan harga per ikat sedangkan untuk bahan dasar lainnya dibeli per kilo. Dalam proses pembuatan bunga kering  bahan baku seperti daun lontar direbus dengan pewarna
basis lainnya, sedangkan seperti buah pinus cukup dipernis. 

Sementara itu menurut salah satu pekerja yaitu wartinah dalam sehari bisa menyelesaikan bunga
kering siap jual minimal 50 tangkai bunga. Disinilah berbagai produk kerajinan hiasan interior ruangan dan taman dibuat. Hiasan bunga kering dibuat dari berbagai bahan alami. Seperti kulit jagung dan mangga laut. Bahan utamanya bungabungaan. Sebenarnya tidak hanya bunganya yang bisa dipakai sebagai bahan baku pembuatan bunga kering, batang pohon, rantingnya, dan aksesoris pendukungnya. kerajinan yang ramah
lingkungan ini ternyata menjadi salah satu pembangkit perekonomian masyarakat.

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken