Terlambat menyadari, Pasti Terang, berharap tidak cuma Sesaat

Dlingo : Beragam kebudayaan, tradisi, keindahan alam, kerajinan dan lain sebagainya yang menjadi identitas suatu desa merupakan sebagian kecil kekayaan yang kita miliki. Bahkan 2-4 tahun yang lalu aku pernah menuliskan tentang sebuah angan sebelum semuanya booming seperti ini. sayang memang, kepekaan para pemagku kepentingan lagi-lagi diuji. Pada tahun 2009 begitu melihat jembatan sungai oyo mulai marak dengan kerumunan muda-mudi yang bercumbu sambil menikmati balapan liar aku pernah menulis DI SINI
 
Kemudian seiring berjalannya waktu aku berfikir tentang sebuah upaya mewujudkan desa wisata dikawasan Dlingo DI SINI, dan juga DISINI   . Tepat pada pagi 7 November 2014 saya melihat sebuah aktifitas yang membuat hati ini gembira. bahwa apa yang tertulis dibenakku dalam waktu dekat akan terealisasi. 
 
sebuah pemandangan yang langka, dimana masyarakat bersatu padu membuat sebuah genangan tepat dibawah jembatan sungai oyo dusun dodogan.....sudah pasti dong ada maksud dan tujuannya. Menarik memang namun yang perlu dipikirkan bersama adalah, apakah ini partisipatif atau pengkondisian?.. jika dilakukan secara partisipatif dan tidak hanya aktifitas ceremonial, saya yakin potensi seperti ini adalah modal yang sanggat besar untuk pembangunan.

Kelurahan/desa memiliki peluang untuk mengembangkan wilayah menjadi destinasi wisata. Namun diperlukan dasar-dasar kajian dalam mewujudkannya, sebagai data awal untuk studi kelayakan sebelum memutuskan konsep dan langkah menjadikan kelurahan/desa menjadi sebuah desa wisata.

Melalui analisa yang tajam atas setiap persoalan, akan mampu melahirkan konsep yang utuh dan mendekati sempurna. Banyak elemen masyarakat yang terlibat dalam memutuskan konsep kelurahan/desa menjadi sebuah desa wisata. Mulai di tingkat RT hingga lurah/kepala desa. Namun tetap dengan menerima masukan dan pandangan dari berbagai pihak yang memungkinkan.

Supaya kebijakan positif tersebut di kemudian hari tidak lagi melahirkan salah pemahaman baik di tingkat masyarakat maupun jajaran pemerintah desa, serta dimanfaatkan oleh oknum untuk keuntungan pribadi. Perlu kiranya diterbitkan regulasi dan aturan main dalam perencanaan pembuatan sebuah desa wisata. Perlu diketahui, produk wisata yang dapat dijual oleh desa wisata sangat beragam.
 
Di antara ragam wisata yang menarik dijual adalah wisata petualangan, wisata agro, wisata bahari, wisata kuliner, wisata budaya, wisata sejarah, dan wisata kreatif. Walau di luar jenis wisata tersebut, kelurahan/desa juga dapat menemukan konsep wisata sesuai kebutuhan dengan memertimbangkan potensi kelurahan/desa yang mampu digali.
 
Meskipun sudah melewati masa bomming, sementara desa wisata sudah menjamur, tidak perlu pesimis atas potensi yang kita miliki. Ada hal-hal spesifik yang apabila kita lebih peka lagi maka akan menemukan sebuah objek wisata yang berbeda dengan desa-desa wisata lainnya.  Setidaknya saya belum bisa menuliskan hal tersebut, selamat berkarya.

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken