Di Dlingo Menunggu Untuk Entah

Manusia di lahirkan ke dunia untuk hidup dan untuk mati, hakikat kelahiran jiwa dan raga di dunia adalah sinkronisasi dan harmonisasi baik wujud yang tampak atau yang tidak tampak. Memahami setiap dinamika kehidupan sosial masyarakat dlingo bantul yogyakarta merupakan tugas kekalifahan yang tidak boleh terputus. Meningkatkan drajad dan kualitas hidup di dunia dan akhirat adalah sebuah simbol kemulyaan melekat yang telah di berikan oleh Tuhan Allah SWT, karena selain manusia tidak ada yang bisa hidup di dua alam yang berbeda.

Lalu apa "TUJUAN" Allah menciptakan manusia ? kemudian siapa manusia-manusia yang bisa hidup di dua alam itu ? terus bagaimana cara hidup di sana ? apa bekal menuju kesana ?..."ENTAHLAH ? " "Kata orang-orang yang tidak mau berpikir"....@#@#@#@
Berkaca adalah jawaban dari setiap pertanyaan di atas, mengenal diri sendiri mungkin hal yang paling mudah dilakukan sebelum bisa mengenal Allah. layaknya kita sebagai masyarakat dlingo mestinya harus mengenal wilayah dlingo jauh lebih detil dari pada masyaralat soaial luar dlingo. " Tapi Bagiku mengenali diriku saja aku masih sulit". lalu munafik-kah orang yang berkoar-koar menyebut nama allah berulang-ulang, bersemangat mengebu-gebu , " Ya....Tergantung ".
Instrumen perjalanan mencari Ke-ESAAN-NYA sungguh-sungguh berwarna-warni, hampir-hampir setiap warna menawarkan keindahan dan kesejukan, hampir setiap jalan solah-olah banyak yang melambaikan tangan seolah sebagai ucapan selamat datang sambil tersenyum. " WOW" rupa-rupanya di sana sudah banyak penghuninya..."tapi jalan itu tak berujung" sama dengan warna-warni itu, warna-warni itu di padukan dengan warna apapun tetap saja menghasilkan warna baru. "wah semakin banyak warna baru semakin menyesatkan neh....."Kwakakakakakakakakakakak".
Kegelisahan demi kegelisahan mungkin dialami setiap orang " dengan tingkat yang berbeda-beda tentunya" yah...tapi paling tidak hari ini semangat dan tujuan hidup masih ada...meski masih panjang, terjal dan masih perlu banyak pengalaman. " itupun kalau masih di beri umur panjang". yang paling kutakutkan adalah " bisikan-bisikan yang mengajak-ku berpaling " " Jagalah aku..Ku Mohon ".
Masih disini " Aku Menunggu Untuk Entah "

0 Melu Omong:

Posting Komentar

Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken