Lurah Temuwuh Divonis 1 Tahun Penjara

Dlingo : BANTUL (KR) - Lurah Desa Temuwuh Dlingo Bantul, Basuki (45), Senin (27/9) dijatuhi hukuman pidana 1 tahun penjara, denda Rp 50 juta subsider kurungan 1 bulan dan dibebani ongkos sidang Rp 5.000 oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bantul yang diketuai Ida Marion SH. Dalam amar putusannya, Basuki dinyatakan telah terbukti melakukan tindak korupsi seperti dalam pasal 3 jo 18 UU Korupsi No 31 Tahun 1999 ditambah dan diperbarui No 20 Tahun 2001.

Putusan tersebut jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Ernawati SH yang dalam agenda sidang sebelumnya Basuki dituntut pidana 3 tahun 6 bulan penjara, denda Rp 100 juta subsider 3 bulan kurungan. Atas putusan tersebut, terdakwa Basuki yang didampingi penasihat hukumnya Suprihono SH maupun Jaksa Penuntut Umum Ernawati SH menyatakan pikir-pikir. Dalam dakwaannya, sesuai dengan keterangan para saksi yang jumlahnya 100 orang, terdakwa telah menggunakan dana bantuan rekonstruksi pasca gempa yang tidak sesuai dengan peruntukannya senilai Rp 1.624.500.000. Dari jumlah tersebut dapat diselamatkan dan dikembalikan pada negara Rp 295 juta.

Pada sidang yang sama, Sukardiyanto selaku pendamping dalam pembagian dana rekonstruksi pasca gempa di Desa Temuwuh dijatuhi hukuman 1 tahun 8 bulan, denda Rp 50 juta subsider 1 bulan kurungan dan masih dibebani uang pengganti Rp 30 juta subsider 1 tahun kurungan. Dalam sidang sebelumnya Sukardiyanto dituntut hukuman 3 tahun 6 bulan, denda Rp 200 juta subsider 4 bulan kurungan. Kemudian Ir Lilik Karnaen dijatuhi hukuman 1 tahun penjara, denda Rp 50 juta subsider 1 tahun kurungan. Sidang sebelumnya terdakwa dituntut hukuman 3 tahun 6 bulan penjara, denda Rp 200 juta subsider 4 bulan kurungan. Atas putusan tersebut kedua terdakwa maupun JPU menyatakan pikir-pikir.

Menencari Pengrajin Dan Pedagang Mutiara

Dlingo : Seseorang bisa saja menguasai istilah-istilah yang muluk-muluk tentang  ilmu industri mutiara dan pengrajinnya. Tetapi belum tentu dia mengalami dan menjalankan bisnis itu. Atau dengan kata lain, ada orang yang ahli tentang ‘irfan dan ada pula orang ‘arif/shufi. Layaknya Tasawuf yang selalu saja menjadi pergunjingan antara teory dan praktek. Perbedaan ini muncul, diantaranya, karena istilah merupakan bagian dari ilmu hushuli sedangkan pengalaman-pengalaman spiritual adalah ilmu hudhuri. Ilmu hushuli adalah ilmu yang diperoleh oleh seseorang melalui media atau perantara. Sedangkan ilmu hudhuri adalah ilmu yang diperoleh tanpa melalui media dan perantara.
 
Ingin sekali berbagi cerita dengan tanpa berharap apapun, namun mudah-mudahan ini tidak salah karena sulit sekali mencari orang yang mau mendegarkan apalagi memahami tentang hal yang satu ini. Berawal dari sebuah kebimbangan mulailah tampak sebuah harapan. Harapan yang selama ini seolah-olah tidak pernah dibicarakan orang secara umum. Karena yang terdengar di telingaku selama ini hanya Lahir, besar, makan, bekerja, menikah, memiliki keturunan, mendidik dan membesarkannya, tua dan mati. Sebuah perjalanan yang terkesan singkat namun lama dalam melaluinya. sebuah perjalanan yang terkesan simple mudah dan banyak jurus jitu untuk menyiasatinya. 

Perasaan asyik dan ber-asyik-asik dengan dunia terkesan memperlambat laju waktu dan hari. Namun ketika malam tiba dan tengah malam terbangun dari tidur kulihat sosok perempuan muda dan bocah mungil yang akrab dimataku namun begitu jauh dari dekapan hati sehingga mustahil untuk memilikinya sepanjang masa. Saat itulah hati perih namun tak kutemukan kenapa perih lah yang selalu di dapat setiap kali malam datang dan melihat pendamping tidurku terlelap. Sesekali terbayang canda tawa dan semua pengalaman 4 tahun yang lalu, tapi juga bukan itu penyebab perihnya hati. Perih itu ketika coba kudengarkan semakin riuh dan semakin kuat saja, namun ternyata bukan perihnya sebuah luka dan aku semakin bingung.

Lalu kubiarkan saja rasa itu menjadi hal yang biasa, layaknya makan minum dan akhirnya sampai di lubang wc. Namun sebuah rasa kekecewaan yang luar biasa kudapatkan, layaknya  perasaan seorang yang sedang berpacaran dan berjanji di sebuah tempat untuk bertemu, namun salah satu dari pasangan itu mengingkari janji dan memilih bertemu dengan teman-temannya dari pada kekasih hatinya.Sesal lah yang kudapat, lalu perih itu tiba-tiba bercampur dengan sebuah kerinduan yang tak bisa dianalogikan lagi, sebuah kerinduan yang tidak butuh alasan apapun. Sebuah kerinduan rasa yang tidak beralasan muncul dan selalu saja membuatku bimbang dalam melangkah dan memutuskan setiap keputusan.

Suatu hari bertemulah aku dengan seorang tua yang memiliki batu mutiara nan elok dan menawan, pesonanya membuatku terpikir untuk memilikinya. Lalu kucoba ku niatkan untuk membeli ku hampiri dan ku tanyakan berapa harga mutiara kemilau itu. Sungguh diluar pikiranku ternyata harganya murah sekali, hanya 100 perak saja katanya. Namun dengan sebuah semangat dan kesombonganku kumasukan tangan kedalam saku celananku, karena aku merasa memiliki lebih dari sekedar 100 perak dalam saku celanaku. Betapa kagetnya aku ketika kudapati saku celanaku kosong tanpa berisi sepeserpun. sebuah kekecewaan lagi-lagi kudapat, sampai akhirnya orang itu pergi entah kemana.

Aku mencoba melupakan, pikirku masih banyak penjual mutiara yang suatu hari akan kutemui. Sampai akhirnya setelah sekian lama akhirnya aku lupa dan bisa melupakan rasa senangku terhadap mutiara itu. Setelah sekian lama Tak terasa aku memiliki 100 perak disaku bahkan mugkin lebih, namun aku bertujuan lain dan tidak untuk membeli mutiara yang pernah kulihat. Namun kembali aku di buat kaget karena aku kembali bertemu orang tua pedagang mutiara itu lagi setelah sekian lama menghilang dalam pikiranku. Rasa takjub terhadap kemilau mutiara itu kembali membuat batinku bimbang dan raisau untuk memilikinya. Kucoba memberanikan diri untuk menawar sekali lagi "berapa harganya pak?" aku terkejut ketika orang tua itu menjawab " sekarang sudah tidak boleh lagi dengan harga 100 perak!" dengan sombongnya ku masukan tanganku ke dalam saku ku ambil semua uang dan ku sodorkan ber receh-receh uang lebih dari 100 perak. Namun orang itu menggelengkan kepala seraya menjawab "maaf mas tidak boleh!".

Sebuah kekecewaan yang sama terulang, merasa  setiap usahaku mencari uang tiada artinya, merasa apa yang ku miliki tidak pernah cukup bahkan aku hanya asik dengan kesenangan-kesenangan semu yang kuciptakan sendiri untuk sekedar menutupi kesenangan hakiki yang pernah ku lihat berupa kilau mutiara yang indah. Dan mengantikannya dengan kilau emas-emas yang aku sendiri tidak pernah memakainya. Ku pikir sudah ku dapat yang ku ingin dengan tetap memiliki sesuatu meski berbeda wujud dan bentuk.

Dalam perjaanan berikutnya kudapati seseorang yang tak pernah kukanal dan tidak pernah bisa ku inggat raut wajah dan nada bicaranya. Dia katakannya sebuah kebaikan yang sulit sekali ku pahami, dia katakan "Lakukan kebaikan dan maknai kebaikan itu dalam tiga hal maka kebaikan itu akan sempurna....Off The Record". Tanpa sadar orang itu berulang-ulang datang dan kembali mengajakku berdiskusi "1 orang menuju mekah, 60 orang akan terbawa.......Off The Record". huhhhhh...betapa semakin binggung dibuatnya. Dalam waktu yang tidak lama akhirnya muncul lagi "Perih dan sebuah kerinduan" sebuah rasa yang sampai saat ini selalu mengajaku terdiam dan di paksa untuk mendengarkannya. Sungguh sebuah keterpaksaan yang indah dalam kemelut jiwa yang sulit di cari maknanya.

Ku Coba tenangkan diri dengan melantunkan lagu-lagu nurani, dengan kaki-kaki kesemutan yang hampir tidak bisa lagi kurasakan keberadaannya. Meski gemuruh suara malam dan gunjingan hati yang tidak khusuk selalu melecehkan_Nya serta merta menambah berat dan perihnya rasa. Dalam rasaku ada yang bernyanyi pelan sekali namun ada pula yang terlalu cepat sehingga sulit untuk didengarkan. sesekali umpatan-umpatan itu nuncul dan kubiarkan saja, aku tidak lagi mengurusnya. Jika di ijinkan aku belum puas, jika di ijinkan aku masih ingin mencari mutiara dan pedagangnya, jika di ijinkan aku ingin kembali.

Persaingan Peringkat Men Elite "Kebun Buah Mangunan Dlingo"

Dlingo : BANTUL (KR) : Persaingan ketat bakal terjadi di peringkat teratas kelas paling bergengsi, Men Elite, dalam kejuaraan  Djarum 76-UKDI Downhill Series 2010 yang digelar dua hari, Sabtu-Minggu (18-19/9) mulai pukul 10.00 hingga sore di Kebun Buah Mangunan, Dlingo, Bantul.

A Parama Nugroho, selaku Ketua UKDI (Unifikasi Komunitas Downhill Indonesia) menjelaskan, kejuaraan di Mangunan itu merupakan seri terakhir dari rangkaian seri UKDI sepanjang 2010. Karenanya, dalam seri pamungkas ini bakal terjadi perebutan posisi dari tiga pembalap yang menempati urutan tiga besar pada kelas Men Elite. Mereka adalah Afrizal Brasco dari Aldomaru Ride Budies Bandung (peringkat 1). Popo Ario Sejati (peringkat 2) dari Unite Bike Kencana FJ Clothing Malang. Selain itu, Popo juga merupakan juara seri UKDI 2009, juara Asia 2009, juara SEA Games 2009 dan juara Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008.
Sedangkan pesaing lainnya datang dari pembalap Chandra Purnamawan yang menempati peringkat ketiga. Pembalap ini juga berasal dari Aldomaru Ride Buddies Bandung.

Rangkaian pelaksanaan seri terakhir ini, Jumat (17/9) kemarin sudah dimulai. Yakni, dengan latihan resmi untuk semua kelas yang dilombakan. Kelas yang dimainkan selain Men Elite, juga kelas Men Expert, junior (time practice, 2 run), kelas master, women open dan lain-lain. Untuk agenda Sabtu (18/9) ini, mulai pukul 08.00-10.00 latihan bebas dan resmi. Dilanjutkan pukul 10.00-15.00 seeding run dan ditutup pukul 16.00 nomor track. Minggu (19/9) mulai pukul 08.00 diteruskan latihan bebas dan diakhiri pukul 10.00-15.00, mempertandingkan final run.

Tewas Gantung Diri "Kebosungu Dlingo"

Dlingo : Seorang warga Kecamatan Panggang tewas dengan cara gantung diri, rumor yang berkembang tersebut menyebutkan bahwa pelaku gantung diri memiliki saudara di padukuhan Kebosungu desa dlingo kecamatan dlingo. pelaku yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri tersebut terjadi pada hari Rabu 14 September 2010 dan ditemukan warga kebosungu kira-kira pada jam 13.35 WIB.

Kasus tersebut langsung di tindak lanjuti dengan laporan polisi dan dilakukan otopsi terhadap pelaku bunuh diri tersebut, petugas piket jaga polsek Dlingo juga telah mendidentifikasi pelaku dan terkait dengan identitas serta perkiraan penyebab pelaku nekad melakukan aksi bunuh diri tersebut masih dalam proses penyelidikan polsek Dlingo beserta Polres Bantul.

Dlingo Gempa Dua Kali dalam Sebulan

Dlingo : Solopos: Menurut informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan telah terjadi gempa di Bantul dan sekitarnya, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan kekuatan 5,0 Skala Richter pada Minggu malam (12/9) pukul 23.38 WIB menyebabkan satu rumah rusak ringan. Gempa terjadi pada titik koordinat 8.10 derajat Lintang Selatan (LS) dan 110.37 derajat Bujur Timur (BT) dengan pusat gempa 23 km tenggara Bantul di kedalaman 10 km.

Menurut petugas Korps Suka Rela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul, Senin (13/9), mengatakan berdasarkan laporan warga ada satu rumah mengalami rusak ringan. Berdasarkan laporan warga pemilik rumah tersebut tidak sedang dirumah melainkan tengah di tinggal pemilik yang mudik Lebaran. Gempa juga dirasakan oleh warga Bantul cukup kuat, namun tidak menimbulkan kerusakan yang berarti, daerah yang dilaporkan mengalami kerusakan pada gempa lalu seperti di Dlingo dan Imogiri juga aman.

Sebelumnya, gempa juga mengguncang daerah Yogyakarta dan sekitarnya pada Sabtu, 21 Agustus lalu pukul 18:41. Kekuatan gempa saat itu juga sama, 5,0 skala Richter.

DJARUM 76 DOWNHILL UKDI 2010 "Mangunan Dlingo"

Dlingo : Arenainfo.net : Serie terakhir " DJARUM 76 DOWNHILL UKDI 2010 " di sirkuit Kebun Buah Magunan Dlingo Bantul 17 - 19 September 2010 besok akan menjadi ajang pertaruhan bagi 2 pembalap Downhill asal Jawa Barat, Candra " Kamra " Purnamawan dan Afrizal Brasco. Bagaimana tidak, Afrizal saat ini sebagai pamuncak klasemen pada kelas yang paling bergengsi Men Elite. Sedangkan Candra adalah jawara pada 2 seri terakhir yaitu di Bedugul Bali dan Salatiga. 

" Untuk saat ini semangat dari Candra " Kamra " Purnamawan ( Aldomaru Redbuddis ) sedang kenceng - kencengnya untuk meraih podium pertama di Bantul nanti " kata Parama Nugroho promotor kejuaraan. Apalagi posisinya saat ini ada di peringkat ketiga klasemen umum di kelas Men Elite dengan 314 point. Selisihnya hanya 6 point dengan Afrizal Brasco ( Aldomaru RedBuddis ) yang memimpin dengan 320 diperingkat pertama dan pembalap andalan Jawa Timur Popo Aryo Sejati ( United Bike Kencana ) diperingkat kedua dengan 317 point.

Sementara itu menyangkut persiapan menghadapi putaran terakhir Kejurnas " DJARUM 76 DOWNHILL UKDI SERIES " pihak penyelenggara menyatakan sudah 90 %. Bahkan beberapa kali kita juga telah melakukan simulasi lomba lengkap dengan petugas marshal. " Tentunya untuk lebih kesiapan perangkat perlombaan pada saat lomba nanti " jelas Parama.

Permintaan Perkakas Bambu Melonjak "Muntuk Dlingo"

Dlingo (KRjogja.com) - Mendekati hari H perayaan Lebaran permintaan sejumlah perlengkapan rumah tangga berbahan baku bambu meningkat tajam. Omset paling banyak berupa tempat penyimpanan roti berbahan baku bambu berbentuk persegi panjang. Permintaan tidak hanya datang dari Kabupaten Bantul. Tetapi pasaran lebih luas mencakup Jakarta Bandung Surabaya juga mengalami peningkatan. Seperti dikatakan Sunarto (35) perajin aneka perkakas berbahan baku bambu warga Dusun Tangkil Desa Muntuk Kecamatan Dlingo, Kamis (9/9). Ia mengatakan memasuki Ramadan pesanan mulai ramai terutama datang dari pasar tradisional di wilayah Bantul. Tetapi mendekati hari H Lebaran pesanan yang datang tidak hanya lokal.

Pesanan paling banyak berupa kerajinan bambu untuk menyimpan roti. “Mungkin untuk persiapan lebaran, sehingga permintaan cukup tinggi,” ujar Sunarto. Ia tidak menampik meningkatnya omset tidak hanya tempat roti. Tetapi secara umum mengalami peningkatan. Terutama perkakas dapur seperti tampah, tempat nasi serta baki berbahan baku bambu. Diperkirakan permintaan tidak menurun hingga H+7. “Biasanya banyak wisatawan tertarik pada kerajinan bambu, sehingga pedagang hampir semua pesan,” kata Sunarto.

Pelatihan Kerajinan Kayu "Temuwuh Dlingo"

Dlingo : Prindakop,Bantul.Go.Id: Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (disperindagkop) telah melaksanakan Pelatihan Dalam rangka Mendukung Mesin Peralatan kerajinan Kayu pada tanggal, 30 Agustus sd 3 September 2010 di Dusun Temuwuh, Desa Temuwuh, Kec. Dlingo, Kab.Bantul. Pelatihan di buka secara resmi oleh Bapak Bambang Triyanto,SH Kabid Perindustrian mewakili Kepala Dinas Perindagkop kab.bantul. 

Dalam pembukaan Kabid Perindustrian mengatakan bahwa pelatihan ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan perajin, khususnya dalam penggunaan alat yang telah dibantukan guna meningkatkan mutu produk selain itu juga para perajin akan bertambah wawasan dalam pemanfaatan limbah kayu untuk dijadikan barang yang mempunyai nilai jual yang tinggi dan juga para perajin akan bertambah pengalaman dalam desain dan finishing.

Dengan diadakannya pelatihan ini para perajin diharapkan mampu bersaing baik kwalitas maupun kwantitas. Dengan mengikutsertakan 20 orang perajin untuk dilatih ini juga diharapkan dapat menampung tenaga kerja yang cukup guna mensejahterakan masyarakat sekitar. Pelatihan ini dibimbing oleh BapakZaenuri ketua Jurusan Seni Kriya dari ISI Yogyakarta.